Allah (Tuhan)
1.
Untuk Tuhan
(Allah) Memiliki 99 Nama
Ini adalah fakta diketahui
bahwa setiap bahasa memiliki satu atau lebih istilah yang digunakan untuk menyebut Tuhan dan kadang-kadang untuk dewa yang lebih
rendah. Ini tidak terjadi dengan Allah. Allah adalah nama pribadi dari Tuhan
Satu yang sesungguhnya. Tidak ada lagi yang bisa disebut Allah. Istilah tidak
memiliki jamak atau jenis kelamin. Hal ini menunjukkan keunikannya bila
dibandingkan dengan dewa kata yang dapat dibuat jamak, dewa, atau feminin,
dewi. Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa Allah adalah nama pribadi Allah
dalam bahasa Aram, bahasa Yesus dan bahasa Arab adik. Satu Allah yang benar adalah refleksi dari konsep yang unik bahwa Islam
asosiasi dengan Allah. Untuk seorang Muslim, Allah adalah Maha Kuasa, Pencipta
dan Pemelihara alam semesta, Siapa yang mirip dengan apa-apa dan tidak ada yang
sebanding dengan-Nya. Nabi Muhammad ditanya oleh orang-orang sezamannya tentang
Allah, jawabannya datang langsung dari Allah sendiri dalam bentuk sebuah bab
singkat dari Quran, yang dianggap sebagai intisari dari kesatuan atau moto
monoteisme. Ini adalah pasal 112 yang berbunyi:
"Dalam nama Allah, Pengasih dan Penyayang. Katakanlah (hai Muhammad) Dia adalah Allah Tuhan yang Esa, Refuge Everlasting,
yang belum diperanakkan, juga telah diperanakkan, dan sama dengan-Nya tidak
ada.
"Beberapa non-Muslim menyatakan bahwa Allah dalam Islam adalah Allah
yang keras dan kejam yang menuntut harus ditaati sepenuhnya. Dia tidak
mencintai dan baik. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran daripada
tuduhan ini.
Hal ini cukup untuk mengetahui bahwa, dengan pengecualian dari satu,
masing-masing dari 114 bab dari Quran dimulai dengan ayat:
". Dalam nama Allah, Pengasih dan Penyayang" Dalam salah satu
perkataan Nabi Muhammad (SAW) kita diberitahu bahwa "Tuhan lebih mengasihi
dan lebih ramah daripada seorang ibu kepada anak tersayang.
"Tapi Tuhan juga Hanya. Oleh karena itu pelaku kejahatan dan
orang-orang berdosa harus memiliki bagian hukuman mereka dan, berbudi luhur
karunia-Nya dan nikmat. Sebenarnya atribut Allah Mercy memiliki manifestasi
penuh dalam atribut-Nya Kehakiman. Orang yang menderita sepanjang hidup mereka
demi-Nya dan orang-orang menindas dan mengeksploitasi orang lain sepanjang
hidup mereka seharusnya tidak menerima perlakuan yang sama dari Tuhan mereka.
Mengharapkan perlakuan yang sama bagi mereka akan berjumlah meniadakan
keyakinan yang sangat dalam akuntabilitas manusia di akhirat dan dengan
demikian meniadakan semua insentif untuk kehidupan yang bermoral dan berbudi
luhur di dunia ini. Ayat-ayat Alquran berikut sangat jelas dan mudah dalam hal
ini:
"Sesungguhnya, untuk benar dikenan kebun Delight, dalam Kehadiran
Tuhan mereka akan Kami kemudian memperlakukan orang Iman seperti orang-orang
dari Sin?. Apa yang terjadi dengan Anda? Bagaimana menilai Anda?"
(68:34-36)
Islam menolak karakterisasi Allah dalam bentuk manusia atau menggambarkan
Dia sebagai mendukung individu tertentu atau negara atas dasar kekayaan,
kekuasaan atau ras. Dia menciptakan manusia sebagai sama. Mereka mungkin
membedakan diri dan mendapatkan karunia-Nya melalui kebajikan dan takwa saja.
Konsep bahwa Tuhan beristirahat di hari ketujuh penciptaan, bahwa Allah
bergumul dengan salah satu tentara-Nya, bahwa Allah adalah plotter iri terhadap
umat manusia, atau bahwa Allah menjelma dalam setiap manusia dianggap menghujat
dari sudut pandang Islam.
Penggunaan unik dari Allah sebagai nama pribadi Allah adalah refleksi dari
penekanan Islam pada kemurnian keyakinan pada Tuhan yang merupakan esensi dari
pesan utusan semua Allah. Karena itu, Islam menganggap menyekutukan dewa atau
kepribadian dengan Allah sebagai dosa yang mematikan dimana Tuhan tidak akan
pernah memaafkan, meskipun Ia akan mengampuni segala dosa lainnya.
Perhatikan bahwa apa yang dimaksud diatas berlaku HANYA untuk orang-orang
yang meninggal dalam keadaan di mana mereka bergaul orang lain dengan Allah.
Pertobatan dari mereka yang belum hidup diterima Allah jika Dia menghendaki. -
MSA USC.
Pencipta harus dari sifat yang berbeda dari hal-hal yang diciptakan karena
jika ia adalah sifat yang sama seperti mereka, ia akan temporal dan karena itu
akan membutuhkan sebuah pembuat. Oleh karena itu, tidak ada yang seperti Dia.
Jika pembuat tidak temporal, maka ia harus menjadi kekal. Tapi kalau dia adalah
abadi, ia tidak dapat disebabkan, dan jika tidak ada di luar dirinya
menyebabkan dia untuk terus eksis, yang berarti bahwa ia harus mandiri. Dan
jika tidak tergantung pada apa pun untuk kelanjutan eksistensi sendiri, maka
eksistensi ini bisa tidak ada habisnya. Sang Pencipta karena itu kekal dan
abadi: "Dia adalah Pertama dan terakhir."
Dia Swasembada atau Self-subsisten atau, untuk menggunakan istilah Qur'an,
Al-Qayyum. Sang Pencipta tidak menciptakan hanya dalam arti membawa hal-hal
menjadi ada, Ia juga menjaga mereka dan membawa mereka keluar dari keberadaan
dan merupakan penyebab utama dari apa pun yang terjadi pada mereka.
"Allah adalah Pencipta segala sesuatu Dia adalah wali atas segala
sesuatu.. Kepada-Nya milik kunci dari langit dan bumi." (39:62, 63)
"Tidak ada makhluk yang sudah ada merayap di bumi, tetapi pemberian
bantuan bersandar pada Tuhan Dia tahu tempat penginapan dan. Itu repositori."
(11:6)
2.
Allah Atribut
Jika Sang Pencipta yang Kekal dan akhirat, maka atribut-Nya juga harus
kekal dan abadi. Dia tidak harus kehilangan salah satu dari atribut-Nya atau
memperoleh yang baru. Jika memang demikian, maka atribut-Nya adalah mutlak.
Bisa ada lebih dari satu Pencipta dengan atribut absolut seperti itu? Bisa ada
misalnya, dua Pencipta benar-benar kuat? Sebuah pikiran sejenak menunjukkan
bahwa ini tidak layak.
Al-Quran merangkum argumen ini dalam ayat berikut:
"Allah tidak dibawa ke diri anak pun, juga tidak ada tuhan
dengan-Nya: Untuk kemudian dewa setiap akan mengambil dari apa yang ia ciptakan
dan beberapa dari mereka akan bangkit atas orang lain." (23:91).
Dan Mengapa, apakah ada dewa di bumi dan surga selain Allah, mereka (langit
dan bumi) pasti akan pergi untuk merusak "(21:22).
3.
Keesaan Allah
Quran mengingatkan kita kepalsuan dari semua dewa dugaan. Untuk para
penyembah manusia-benda buatan, ia meminta:
"Apakah kamu menyembah apa yang telah diukir sendiri?" (37:95)
"Atau kamu mengambil kepadamu orang lain selain Allah untuk menjadi
pelindung Anda, bahkan seperti memiliki kekuatan tidak baik baik atau merugikan
diri mereka sendiri?" (13:16)
Untuk para penyembah
benda-benda langit itu mengutip kisah Abraham:
"Ketika malam terhampar di atasnya dia melihat bintang dan berkata," Inilah Tuhanku. " Tapi ketika itu membuat dia berkata, "Aku mencintaimu bukan setter." Ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, "Inilah Tuhanku." Tapi ketika itu membuat dia berkata, 'Jika Tuhan saya tidak membimbing saya, saya pasti akan menjadi orang-orang yang sesat. " Ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku,. Ini lebih besar ' Tapi ketika itu membuat dia berkata, 'Hai kaumku, sesungguhnya aku berhenti apa yang Anda asosiasikan, saya telah memalingkan wajahku ke Dia yang berasal langit dan bumi, seorang iman yang murni, saya bukan dari orang-orang musyrik.' " (6:76-79)
"Ketika malam terhampar di atasnya dia melihat bintang dan berkata," Inilah Tuhanku. " Tapi ketika itu membuat dia berkata, "Aku mencintaimu bukan setter." Ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, "Inilah Tuhanku." Tapi ketika itu membuat dia berkata, 'Jika Tuhan saya tidak membimbing saya, saya pasti akan menjadi orang-orang yang sesat. " Ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku,. Ini lebih besar ' Tapi ketika itu membuat dia berkata, 'Hai kaumku, sesungguhnya aku berhenti apa yang Anda asosiasikan, saya telah memalingkan wajahku ke Dia yang berasal langit dan bumi, seorang iman yang murni, saya bukan dari orang-orang musyrik.' " (6:76-79)
Percaya Sikap
Untuk menjadi seorang
muslim, yaitu, untuk menyerahkan diri kepada Allah, maka perlu percaya pada
keesaan Tuhan, dalam arti-Nya sebagai satu-satunya Pencipta, Pemelihara,
Nourisher, dll Tapi keyakinan ini - nanti disebut " Tauhid Ar-Rububiyyah
"- tidak cukup. Banyak orang musyrik tahu dan percaya bahwa hanya Tuhan
yang Maha Kuasa bisa melakukan semua ini, tapi itu tidak cukup untuk membuat
mereka Muslim. Untuk tauhid ar-rububiyyah salah satu harus menambahkan tauhid
al'uluhiyyah, yaitu, satu mengakui fakta bahwa Allah sendiri yang layak untuk
disembah, dan dengan demikian berpantang dari menyembah hal-hal lain atau
menjadi.
Setelah mencapai
pengetahuan ini dari satu Allah yang benar, manusia terus-menerus harus
memiliki iman kepada-Nya, dan harus memungkinkan apa-apa untuk mendorong dia
untuk menyangkal kebenaran.
Ketika iman memasuki hati
seseorang, hal itu menyebabkan keadaan mental tertentu yang mengakibatkan
tindakan tertentu. Diambil bersama-sama negara-negara mental dan tindakan
adalah bukti untuk iman yang benar. Nabi berkata, "Iman adalah yang berada
tegas dalam hati dan yang dibuktikan dengan perbuatan." Terutama di antara
negara-negara mental adalah rasa syukur terhadap Allah yang bisa dikatakan
sebagai inti dari 'ibada' (ibadah).
Rasa syukur sangat penting
bahwa orang percaya non-disebut 'kafir' yang berarti 'orang yang menyangkal
kebenaran' dan juga 'orang yang tidak tahu berterima kasih.
"Seorang mukmin
mencintai, dan bersyukur kepada Tuhan atas karunia Dia diberikan kepadanya,
tetapi menyadari fakta bahwa perbuatan baiknya, baik fisik maupun mental, yang
jauh dari sepadan dengan nikmat Ilahi, ia selalu cemas kalau-kalau Tuhan harus
menghukum dia, di sini atau di akhirat. Dia, oleh karena itu, takut kepada-Nya,
menyerahkan diri kepadaNya dan melayani-Nya dengan kerendahan hati yang besar.
Satu tidak bisa dalam keadaan mental yang tanpa hampir semua waktu sadar Allah.
Mengingat Allah dengan demikian kekuatan hidup iman, tanpa yang memudar dan
withers pergi.
Quran mencoba untuk
mempromosikan perasaan syukur dengan mengulangi sifat-sifat Allah sangat sering.
Kami menemukan sebagian besar atribut-atribut yang
disebutkan bersama-sama dalam ayat-ayat berikut dari Quran:
"Dia adalah Allah,
tidak ada Tuhan selain Dia, Dia adalah Maha Mengetahui yang gaib dan yang
terlihat, Dia adalah Maha Penyayang, All-Pengasih Dia adalah Allah, tidak ada
Tuhan selain Dia Dia adalah Raja.. , All-Kudus, All-Perdamaian, Guardian of
Faith, All-Pemelihara, Yang Maha Perkasa-, All-Compeller, All-Sublime.
Kemuliaan kepada Allah, di atas yang mereka persekutukan! Dia adalah Allah .
Pencipta, Pencipta, pembentuk Untuk Dia milik Nama-Nama Most Beautiful Semua
yang ada di langit dan bumi memperbesar Nya,. Dia adalah Mahakuasa, Maha
Bijaksana ". (59:22-24)
"Tidak ada Tuhan
selain Dia, Hidup, yang Everlasting Slumber merebut Dia tidak, tidur tidak,.
Milik-Nya semua yang ada di langit dan bumi Siapa yang ada akan berdoa
kepada-Nya kecuali dengan izin-Nya Dia tahu?. apa yang ada di hadapan mereka
dan apa yang mereka setelah, dan mereka memahami tidak apa-apa pengetahuan-Nya
menyimpan seperti yang dikehendaki-Nya takhta-Nya terdiri dari langit dan bumi,
yang menjaga mereka menindas Dia tidak,. Dia adalah All-Tinggi, All- Glorious.
" (2:255)
"Ahli Kitab,
janganlah melampaui batas dalam agamamu, dan mengatakan tidak kepada Allah,
tetapi kebenaran. Mesias, Isa putra Maryam, itu adalah utusan Allah dan
Firman-Nya bahwa Ia berkomitmen untuk Maria, dan Roh dari-Nya. Jadi percaya
pada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu mengatakan, 'Tiga. " Menahan
diri, baik itu untuk Anda Tuhan hanya satu Tuhan Maha Suci-Nya - (Dia adalah)
di atas memiliki anak laki-laki "... (4:171)
Pengertian
Wahyu
Perkataan "Wahyu" adalah berasal dari
kata dalam bahasa
Arab yang berasal daripada perkataan
"awha" bermaksud; inspirasi daripada orang lain atau arahan
seseorang. Secara umumnya,Wahyu ialah perintah atau kata-kata Allah (كلام الله)
SWT yang disampaikan kepada para rasul-Nya.
Nabi Muhammad sebagai salah seorang rasul (pesuruh) Allah
Taala juga menerima wahyu yang disampaikan melalui perantaraan malaikat Jibril. Wahyu pertama
yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW ialah Surah
Al-‘Alaq (سورة العلق)
ayat 1-5:
أقرأ باسم ربك الذي خلق . خلق الإنسان من علق .
اقرأ وربك الأكرم . الذي علم بالقلم . علم الإنسان مالم يعلم
Cara penurunan Wahyu
Terdapat beberapa cara wahyu diturunkan iaitu:
Seperti dengungan loceng.
- Malaikat menyerupai seorang lelaki dan bercakap.
- Secara terus daripada Allah.
- Mimpi yang benar.
Aisyah meriwayatkan bahawa:
أَنَّ الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ سَأَل رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ
الْجَرَسِ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي، وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ
مَا قَالَ، وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي
فَأَعِي مَا يَقُول". قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: وَلَقَدْ
رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ
فَيَفْصِمُ عَنْهُ، وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا.
Al-Haris bin Hisyam telah bertanya kepada
Rasula Llah, dan dia berkata: Ya Rasula Llah, bagaimana wahyu mendatangi kamu?.
Maka berkata Rasulu Llah: «Kadangkala ia mendatangi saya seperti dengungan
loceng, dan ia adalah yang paling berat ke atas saya, maka ia pun terputus
daripada saya, dan saya telah ingat daripadanya apa yang dia katakan. Dan
kadangkala satu mala’ikat menyerupakan untuk saya sebagai seorang lelaki, maka
dia berkata-kata kepada saya, dan saya ingat apa yang dia katakan». Berkata
`A’isyah: Dan sesungguhnya saya telah melihatnya, turun ke atasnya wahyu, pada
suatu hari yang sangat sejuk, maka ia pun putus daripadanya, dan sesungguhnya
dahinya benar-benar mengalirkan peluh. [Al-Bukhariy/ 2]
Perkataan "Wahyu" adalah berasal dari kata
dalam bahasa
Arab yang berasal daripada perkataan
"awha" bermaksud; inspirasi daripada orang lain atau arahan
seseorang. Secara umumnya,Wahyu ialah perintah atau kata-kata Allah (كلام الله) SWT
yang disampaikan kepada para rasul-Nya.
Nabi
Muhammad sebagai salah seorang
rasul (pesuruh) Allah Taala juga menerima wahyu yang disampaikan melalui
perantaraan malaikat Jibril. Wahyu pertama yang
diterima oleh Nabi Muhammad SAW ialah Surah
Al-‘Alaq (سورة العلق)
ayat 1-5:
أقرأ باسم ربك الذي خلق .
خلق الإنسان من علق . اقرأ وربك الأكرم . الذي علم بالقلم . علم الإنسان مالم يعلم
Perkataan Wahyu dalam Al-Qur'an
Perkataan Arab wahyu berasal dari Awha,dan bermaksud
inspirasi dari orang lain atau arahan seseorang.
Di bawah adalah contoh Awha dalam Quran:
a.
Perintah untuk
lebah
وَأَوْحَى
رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ
الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Dan Tuhan kamu
telah mewahyukan (memerintahkan) kepada lebah agar kamu mengambil daripada
gunung sebagai rumah, dan daripada pokok dan daripada apa yang mereka bina (Surah An-Nahl: 68)
b.
Perintah kepada
bumi
وَأَخْرَجَتِ
الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا
Dan bumi
mengeluarkan muatannya. Dan manusia berkata, "Kenapa dengannya?".
Pada hari itu, ia menceritakan perkhabarannya. Bahawa Tuhan kamu telah
mewahyukan (memerintahkan) kepadanya.(Surah Az-Zalzalah: 2-5)
c.
Perintah kepada
langit
فَقَضَاهُنَّ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاء أَمْرَهَا
Maka Dia telah
menjadikannya tujuh langit dalam dua hari dan Dia telah mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. (Surah Fussilat: 12)
d.
Perintah kepada
Ibu Musa dalam bentuk inspirasi atau ilham dari Allah
وَأَوْحَيْنَا
إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ
وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ
الْمُرْسَلِينَ
Dan Kami
ilhamkan kepada ibu Musa: Susukanlah dia; dalam pada itu, jika engkau takutkan
sesuatu bahaya mengenainya (dari angkara Firaun), maka (letakkanlah dia di
dalam peti dan) lepaskanlah dia ke laut dan janganlah engkau merasa bimbang dan
jangan pula berdukacita; sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan
Kami akan melantiknya menjadi salah seorang dari Rasul-rasul Kami. (Surah Al-Qasas: 7)
e.
Perintah secara
terus dari Allah
إِذْ يُوحِي
رَبُّكَ إِلَى الْمَلآئِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُواْ الَّذِينَ آمَنُواْ
سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُواْ الرَّعْبَ فَاضْرِبُواْ فَوْقَ
الأَعْنَاقِ وَاضْرِبُواْ مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
(Ingatlah), ketika
Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat:
"Sesungguhnya
Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah
beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan kedalam hati orang-orang
kafir, (Surah
Al-Anfaal: 12)
Terdapat juga perkataan Awha (inspirasi)
dalam Quran yang menunjukkan kepada Iblis.Namun,perkataan membisik lebih sesuai
bagi menunjukkan inpirasi jahat dari Iblis.
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوًّا
شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ
غُرُورًا وَلَوْ شَاء رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap
nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)manusia dan (dari jenis) jin,
sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan
yang indah-indah untuk menipu(manusia).(Surah Al-An'aam:12)
Pengertian Alam
A.
Al'am sebagai
bendera atau tanda
Muslim Syiah
mengambil sebuah prosesi Alam pada hari Asyura di Barabanki, India, Jan, 2009.
Alam berarti
"bendera" atau "tanda" dalam bahasa Arab. Di Mesir, mungkin
mengacu pada tumpukan batu yang dibentuk untuk menandai jalan di padang pasir.
“Alam juga
makna spiritual bagi Syiah Imamiyah Muslim. Meskipun semua Syiah termasuk Irak,
Iran, Afghanistan, Lebanon, Azerbaijan, Turki, Bahrain, Arab Saudi, dan Suriah
membawa 'Alams dalam prosesi Ashura mereka di, yang di India dan Pakistan
secara khusus dari jenis yang berbeda dan memiliki lebih dari makna spiritual.
Sebuah Alam dengan "Panja" di atasnya dianggap bendera agama Islam,
dan dikatakan akan dibawa oleh Nabi Muhammad, Hazrat Ali dan Hazrat Abbas ibn
Ali selama pertempuran atau ekspedisi. Pertempuran Karbala lanjut memuliakan
pentingnya. Alam Sebuah biasanya terlihat selama prosesi Muharram dan di lokasi
yang ditunjuk di Masjid Syiah.
Secara
historis, keluarga Nabi memiliki bendera unik yang mewakili Bani Hasyim klan
secara khusus. Salah satu anggota terhormat dari keluarga akan dipilih untuk
membawa ini sebagai representasi kepada orang lain. Sebelumnya itu berwarna
hijau dan diberi pertama Imam Ali bin Abitalib oleh Nabi Muhammad sendiri, maka
Ali bin Abitalib memberikan Alam ini untuk anaknya Al Abbas bin Ali yang
memegang Alam ini sampai napas terakhirnya dalam Pertempuran Karbala. Setelah
peristiwa Karbala, Alams selama azadari prosesi berwarna hitam atau merah.
Hal ini diduga
telah menjadi tirai hitam pada tiang kayu dengan lambang di atas. Para Alams
India dan Pakistan biasanya memiliki salah satu yang merupakan tiang kayu yang
panjang dipasang dengan perak atau logam "Panja" (yang berarti cakar
atau telapak tangan Anda). Sebuah 'Alam biasanya terlihat selama Prosesi
Muharram dan di lokasi yang ditunjuk di Masjid Syiah saat ini. Meskipun ada kuil
Sufi atau makam dari Pirs yang masih dihiasi 'Alams di Muharram di kota-kota
seperti Karachi dan Mumbai, praktek ini sedang dilakukan oleh orang lain selain
Muslim Syiah telah mereda selama dua dekade terakhir dari ketakutan serangan
oleh Wahhabi. Sebuah contoh dari orang-orang yang masih berlatih
"Hosay" atau acara multikultural di kesepuluh Muharram dan membawa
'Alams dapat ditemukan di Trinidad dan Tobago. Ini Indian meninggalkan India
pada saat sistem Pir masih berlaku dan ini acara lintas budaya masih
dipraktekkan tanpa penganiayaan.
Praktek
mengambil prosesi Alam selama bulan suci Muharram atau musim festival lazim di
India dan Pakistan ketika ratusan ribu orang keluar di jalan-jalan memegang
Alam di tangan mereka. Alams dibawa keluar selama perayaan biasanya berwarna
hijau dan yang dibawa keluar selama prosesi berkabung kebanyakan hitam atau
berwarna merah, hitam menandakan kesedihan sementara merah mengingatkan balas
dendam atas martir Karbala masih tersisa. Alams di India dan Pakistan
kadang-kadang lebih dari 20 meter panjangnya. Orang yang memegang ini Alams
disebut sebagai Alamdars (para pemikul Bendera).
B.
Alam sebagai
nama
Alam ini
umumnya merupakan nama Arab. Alam sebagai nama keluarga di Laqab (لقب) nama.
Sebagai nama (لقب) Muslim laqab, Alam sering terjadi sebagai nama bergabung
seperti Ālameddin, Alameddine, Alamuddin, Alamettin, Alam Ed Din, Alam Ud Deen,
Alam Ad Din, Alam Ud Din, dll .... Din (Bahasa Arab: دين) atau Deen mengacu pada "cara
hidup" atau "kode kehidupan" dan agama (dalam Islam). Perbedaan
dalam ejaan Latin berasal dari westernisasi dari nama Arab ke berbagai bahasa
di Eropa. Ejaan asli (علم الدين) tetap sama ketika tulisan Arab sedang digunakan.
Pengertian
Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa
Latin yang berarti
"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama
lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan
jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis
kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki
dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang
lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung;
tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ,
warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga
dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman;
musuh) dan lain sebagainya.
Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar, misalnya 'tokoh
politik', 'tokoh yang tampil dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan' dan
lain-lain.
1. Ciri-ciri Fisik
Dalam biologi, manusia
biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke
aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau
keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo
sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo
Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap
sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya
penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk
menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek
menggunakan jari jempol (ibu jari). Rata-rata
tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata
berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78
kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik
manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun
ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat
memengaruhinya, seperti gizi makanan. Anak manusia lahir
setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan
50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka
terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada
sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama
beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada
umur sekitar 18 tahun.
Sebuah kerangka manusia.
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih
kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang
terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan
dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu
saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal
dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang
sedikit lebih terang daripada pria. Perkiraan panjang umur
manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa
tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang
berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000
pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal
manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun. Sementara banyak spesies
lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang.
Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi
mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata
lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi
lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia
merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan),
daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan
kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita
kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24
jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya
bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau
daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.
2. Ciri-ciri Mental
Banyak manusia menganggap
dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai
intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang
terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan
tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua
terbesar; hiu memiliki yang terbesar
untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi
untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran
mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk
fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan
tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl
Sagan, The Dragons of Eden, 38). Kemampuan manusia untuk
mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang
ditemui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus
tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang
utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan
bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang
hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali
bayangannya di cermin. Pengenalan
pola (mengenali susunan gambar
dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai
mental yang baik. Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat
mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di
antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari
organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan.
Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya
sebagai sumber kebahagiaan.
3. Habitat
Pandangan konvensional
dari evolusi manusia menyatakan bahwa
manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi
manusia). Teknologi yang
disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan
semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara
benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun
pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang
hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih enam milyar jiwa, adalah salah
satu dari mamalia terbanyak di dunia. Sebagian besar manusia
(61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada
di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3%
di Australia. Gaya hidup asli manusia
adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang
disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat;
kadang-kadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang
dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik
untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan
untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang. Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya
dengan sumber air dan, bergantung pada gaya
hidup, sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen
dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim
tersedianya mangsa/makanan. Dengan datangnya infrastruktur perdagangan dan
pengangkutan skala besar, kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah
menjadi tak terlalu penting, dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan
daya pendorong bertambah atau berkurangnya populasi. Habitat manusia dalam
sistem ekologi tertutup di lingkungan yang tidak akrab
dengannya (Antartika, angkasa
luar) sangatlah mahal dan
umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk tujuan ilmiah, militer,
atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah sporadis, dengan
maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu tertentu. Ini adalah
akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa
Yuri
Gagarin tahun 1961, semua manusia 'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia
sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak
ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada banyak keberadaan manusia di ruang angkasa
berkelanjutan sejak peluncuran kru perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31
Oktober 2000.
4. Populasi
Dalam kurun waktu 200
tahun dari 1800 sampai 2000, populasi
dunia telah bertambah pesat
dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai
puncaknya kira-kira sepuluh milyar selama abad
ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari
jumlah 6.3 milyar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan
melonjak drastis selama abad
ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa contoh
dari masalah yang dihadapi oleh manusia yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.
5. Asal Mula
Hewan terdekat dengan
manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang
utan. Sangat penting untuk
diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang
dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah
membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan
genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia
bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8
juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur
kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera,
membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut. Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi
manusia:
·
perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua
kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi,
namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur
otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
·
penggerak bipedal (dua kaki)
·
perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau
dikenal sebagai bahasa vokal).
Bagaimana gejala-gejala
ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran
mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan
hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli
antropologi ragawi saat ini. Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai
sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak
perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang
terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah
berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi
relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan
Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi
kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia). Macam-macam kelompok agama telah menyatakan
keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang
bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan
pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain
kepandaian untuk melihat pola pikir
yang berlawanan.
1) Kerohanian dan Agama
Bagi kebanyakan manusia,
kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam
konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia"
terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti
lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering
dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan
bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa
manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh
sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, yang menjadi perdebatan di
antara organisasi agama adalah mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya
percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya
akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah
individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah
kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.
A. Animisme
Animisme adalah
kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam
mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang
ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara
kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara
moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara
hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau
bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya.
Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk
kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber
makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh
berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang
lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan
mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya
ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya. Kebanyakan
sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian
fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu
dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus
berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem
lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak
buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya
bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan
menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh
sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan
penyelesaian perjalanan tersebut. Ritual dalam kebudayaan
animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak
kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa. Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di
beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang
musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri
dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk
hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.
B. Mistikme
Barangkali merupakan
praktik kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain
yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik
Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister
Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada
pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan
dengan Tuhan.
C. Politheisme
Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat
kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan
ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah,
tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat
agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah
mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman). Dalam agama tersebut,
manusia umumnya diciri-cirikan dengan kerendahan mutunya kepada dewa-dewa, kadang-kadang
dicerminkan dalam masyarakat berhirarki diperintah yang oleh dinasti-dinasti
yang menyatakan keturunan sifat ketuhanan/kedewaan. Dalam agama yang
mempercayai reinkarnasi, terutama Hinduisme, tak ada batasan yang
kedap di antara hewan, manusia, dan dewa, karena jiwa dapat berpindah di seputar spesies yang berbeda tanpa
kehilangan identitasnya.
D. Monotheisme
Gagasan dari suatu Tuhan
tunggal yang menggabungkan dan melampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri
sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam
bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari
kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah
konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak. Dalam agama Yahudi, Tuhan adalah pusat dalam
pemilihan orang Yahudi sebagai rakyat, dan dalam
Kitab Suci Yahudi, takdir komunitas dan
hubungannya dengan Tuhan mempunyai hak istimewa yang jelas (harus diutamakan)
di atas takdir individu. Kekristenan bertumbuh keluar dari
agama Yahudi dengan menekankan takdir individual, khususnya setelah kematian, dan campur tangan
pribadi Tuhan dengan adanya inkarnasi, yaitu dengan menjadi
manusia selama sementara. Islam, walaupun menolak
kepercayaan kristiani untuk Tritunggal dan inkarnasi ketuhanan,
islam dalam melihat manusia sebagai Khalifah (Pemimpin) dari segala makhluk
Tuhan yang memiliki keutamaan dari segala makhluk dan satu-satunya makhluk yang
memiliki Akal dan nafsu. Julukan yang diberikan kepada manusia dalam Islam
adalah Bani Adam. Dalam semua agama Abraham, manusia adalah penguasa, atau pengurus, di atas seluruh
muka Bumi dan semua makhluk lain, dan memiliki moral hati nurani yang unik.
Hinduisme, juga belakangan mengembangkan teologi monotheis seperti theisme monistik, yang berbeda dari
pikiran Barat mengenai monotheis. Agama monotheistik
mempunyai kemiripan dalam kepercayaan bahwa umat manusia diciptakan oleh Tuhan,
diikat oleh kewajiban kasih sayang, dan dirawat oleh pemeliharaan baik kaum /
pihak ayah.
2) Sang Individu
Manusia individu adalah subyek yang
mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan
masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis
kelamin mereka serta status
sosial. Selama kehidupannya, ia
berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk
melindungi hak masing-masing individu.
A. Hati dan kesadaran
Pengalaman subyektif dari
seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya
persepsi eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan
naiknya persepsi akan kehendak
bebas, meskipun beberapa
percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang menyesatkan,
dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas
ke luar kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu
pengetahuan psikologi mempelajari hati manusia
(psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund
Freud mencoba menyingkap bagian
dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id. Carl
Gustav Jung memperkenalkan pemikiran
alam bawah sadar kolektif / bersama dan sebuah
proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian
individu ‘yang dapat diartikan’.
B. Emosi
Individu manusia terbuka
terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka.
Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
C. Seksualitas
Seksualitas manusia, di
samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial
penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan badani,
sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).
D. Tubuh
Penampilan fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan
manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa. Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang. Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas
tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan
berakibat rasa lapar dan pada akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi). Rata-rata waktu tidur (dengan nilai minimal)
adalah 8 jam per hari untuk dewasa dan 10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih
tua biasanya tidur selama 6 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang untuk
mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan. Tubuh manusia diancam
proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu pengetahuan
yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.
E. Kelahiran dan kematian
Kehidupan subyektif individu
berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh
ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan kematian individu. Kelahiran dan
kematian sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat
mempunyai pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama
melahirkan dapat berakibat trauma dan kemungkinan kematian
dapat menyebabkan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara penguburan adalah ciri-ciri umum
masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang dapat memperluas
kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya. (lihat kekekalan).
3) Masyarakat
Meskipun banyak spesies
berprinsip sosial, membentuk kelompok
berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi
pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan
kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup
individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok,
penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku
individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan
beradaptasi ke kelompok baru. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
yang menjelaskan interaksi antar manusia.
A. Bahasa
Kecakapan berpidato adalah sebuah unsur
pendefinisian umat manusia, mungkin mendahului pemisahan populasi modern filogenetik (lihat Asal usul bahasa). Bahasa adalah pusat
dari komunikasi antar manusia. Kata Yahudi untuk
"binatang" (behemah) berarti "bisu", menggambarkan
manusia sebagai "binatang berbicara" (kepandaian bercakap hewani).
Bahasa adalah pusat dari sentuhan identitas ‘khas’ berbagai kebudayaan atau kesukuan dan sering diceritakan mempunyai status atau kekuatan
supernatural (lihat Sihir / Gaib, Mantra, Vac). Penemuan sistem
penulisan sekitar 5000 tahun lalu,
yang memungkinkan pengabadian ucapan, merupakan langkah utama dalam evolusi
kebudayaan. Ilmu pengetahuan Linguistik (ilmu
bahasa) menjelaskan susunan
bahasa, dan keterkaitan antara bahasa-bahasa berbeda. Diperkirakan ada 6000
bahasa yang diucapkan manusia saat ini. Manusia yang kekurangan kemampuan berkomunikasi
melalui ucapan, umumnya bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat.
B. Agama
Dalam setiap kebudayaan
manusia, kerohanian dan ritual mendapat ekspresi dalam
bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan secara penting
pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan dan komunal, seringkali
membangkitkan emosi yang sangat kuat dan bahkan luapan kegembiraan. Kekuatan pengikat yang
kuat dari pengalaman tertentu dapat kadang-kadang menimbulkan kefanatikan atau agresi kepada
manusia lain yang tidak termasuk dalam kelompok agamanya, berakibat perpecahan atau bahkan perang. Teokrasi adalah masyarakat yang
dibentuk secara dominan oleh agama, diperintah oleh pemimpin suci atau oleh
seorang pemuka agama. Agama dapat pula berperilaku sebagai alat penyaluran
dan pengaruh dari norma budaya dunia dan tingkah laku yang wajar dilakukan
manusia.
C. Keluarga dan teman sepergaulan
Individu manusia
dibiasakan untuk bertumbuh menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam
suatu kelompok kecil, umumnya termasuk keluarga biologis terdekatnya, ibu, ayah dan saudara kandung. Sebagai seorang
pelengkap berjiwa kuat yang serupa dapat dikelirukan dengan suatu kelompok
kecil yang sama, yaitu teman sepergaulan sebaya sang individu, umumnya
berukuran antara sepuluh hingga dua puluh individu, kemungkinan berkaitan
dengan ukuran optimal untuk gerombolan pemburu. Dinamika
kelompok dan tekanan dari teman dapat memengaruhi tingkah
laku anggotanya. Seorang individu akan mengembangkan perasaan kesetiaan yang kuat kepada kelompok tertentu. Kelakuan manusia
yang wajar termasuk seringnya hubungan sosial, dinyatakan dalam obrolan / percakapan, dansa, menyanyi atau cerita (dikenal dengan curhat).
D. Suku, bangsa dan negara bagian
Kelompok manusia yang
lebih besar dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau kesamaan fokus
budaya atau materi (bangsa atau negara
bagian), sering dibagi lebih
lanjut menurut struktur kelas
sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat
terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar
berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar
disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian
untuk kelompok yang besar seperti ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman,
perasaan pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai
keekstriman pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme. Antropologi
budaya menjelaskan masyarakat
manusia yang berbeda-beda, dan sejarah mencatat interaksi mereka
berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi dan pemerintahan bentuk modern
dijelaskan oleh Ilmu
Politik dan Ekonomi.
E. Kebudayaan dan peradaban
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat
yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di
dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000
tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari
tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi
dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi
bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan
lebih pesat (lihat Sejarah iptek).
4) Renungan diri
Umat manusia selalu
mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk
mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai
intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan
mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis
manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal
pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan
sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi diri. Manusia kerap menganggap
dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya
mengelola lingkungan. Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian
dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi dan semua
makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering menganggap
ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan
manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang
kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan
semua usaha manusia). Ahli filsafat Yahudi, Protagoras telah membuat pernyataan
terkenal bahwa "Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar,
benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu". Aristotle mendeskripsikan manusia
sebagai "hewan komunal" (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan
pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan "hewan
dengan sapien" (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah
yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.
Pandangan dunia dominan
pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri
terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan / pewahyuan digerakkan
oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel
Kant, "Manusia
dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah
'hewan rasionil'". Pada awal abad
ke-20, Sigmund
Freud melancarkan serangan
serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan
manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar. Dari titik pandang ilmiah,
Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan
di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang
menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah
dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang
membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan
mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan
perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran
bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa)
didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik
di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau
secara logika. Adalah susah, namun,
untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya
manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah
dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking