Dinsdag 28 Mei 2013

Kode Penutupan lahan




KODE PENUTUPAN LAHAN

Kode Layer/Toponimi
Kelas
Keterangan
Hp/2001
Hutan Lahan Kering
Seluruh kenampakan hutan dataran rendah, perbukitan dan pegunungan yang belum menampakkan bekas penebangan
Hs/2001
Hutan Lahan Kering Sekunder
Seluruh kenampakan hutan dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan yang telah menampakkan bekas penebangan (kenampakan alur dan bercak bekas tebang). Bekas tebangan parah bukan areal HTI, perkebunan atau pertanian dimasukkan lahan terbuka
Hrp/2005
Hutan Rawa Primer
Seluruh kenampakan hutan di daerah berawa, termasuk rawa payau dan rawa gambut yang belum menampakkan bekas penebangan
Hrs/20051
Hutan Rawa Sekunder
Seluruh kenampakan hutan di daerah berawa, termasuk rawa payau dan rawa gambut yang telah menampakkan bekas penebangan. Bekas tebangan parah jika tidak memperlihatkan tanda genangan (liputan air) digolongkan tanah terbuka sedangkan jika memperlihatkan bekas genangan atau tergenang digolongkan tubuh air (rawa)
Hmp/2004
Hutan Mangrove Primer
Hutan bakau, nipah, dan nibung yang berada di sekitar pantai yang belum menampakkan bekas penebangan. Pada beberapa lokasi, hutan mangrove berada lebih ke pedalaman
Hms/20041
Hutan Mangrove Sekunder
Hutan bakau, nipah, dan nibung yang berada di sekitar pantai yang telah memperlihatkan bekas penembangan dengan pola alur, bercak, dan genangan. Khusus untuk bekas tebangan yang telah berubah fungsi menjadi tambak/sawah digolongkan menjadi tambak/sawah
Ht/2006
Hutan Tanaman
Seluruh kawasan hutan tanaman baik yang sudah ditanami maupun yang belum (masih berupa lahan kosong). Identifikasi lokasi dapat diperoleh dengan Peta Persebaran Hutan Tanaman
Pk/2010
Perkebunan
Seluruh kawasan hutan tanaman baik yang sudah ditanami maupun yang belum (masih berupa lahan kosong). Identifikasi lokasi dapat diperoleh dengan Peta Persebaran Perkebunan. Perkebunan rakyat yang biasanya berukuran kecil akan sulit diidentifikasikan dari citra maupun peta persebaran, sehingga memerlukan informasi lain termasuk data lapangan.
B/2007
Semak Belukar
Kawasan bekas hutan lahan kering yang telah tumbuh kembali atau kawasan dengan liputan pohon jarang (alami) atau kawasan dengan dominasi vegetasi rendah (alami). Kawasan ini biasanya tidak menampakkan lagi bekas/bercak tebangan
Br/20071
Semak Belukar Rawa
Kawasan bekas hutan rawa/mangrove yang telah tumbuh kembali atau kawasan dengan liputan pohon jarang (alami) atau kawasan dengan dominasi vegetasi rendah (alami). Kawasan ini biasanya tidak menampakkan lagi bekas/bercak tebangan
S/3000
Savana/Padang Rumput
Kenampakan non hutan alami berupa padang rumput, kadang-kadang dengan sedikit semak atau pohon. Kenampakan ini merupakan kenampakan alami di sebagian Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan bagian selatan Papua.
Pt/20091
Pertanian Lahan Kering
Semua aktivitas pertanian di lahan kering seperti tegalan, kebun campuran dan ladang.
Pc/20092
Pertanian Lahan Kering Campur Semak
Semua jenis pertanian lahan kering yang berselang-seling dengan semak, belukar dan hutan bekas tebangan. Sering muncul pada areal perladangan berpindah, dan rotasi tanam lahan karst.
Sw/20093
Sawah
Semua aktivitas pertanian lahan basah yang dicirikan oleh pola pematang.
Tm/20094
Tambak
Aktivitas perikanan darat atau penggaraman yang tampak dengan pola pematang di sekitar pantai.
Pm/2012
Permukiman
Kawasan pemukiman, baik perkotaan, pedesaan, industri dll. Yang memperlihatkan pola alur rapat.
Tr/20095
Transmigrasi
Seluruh kawasan, baik yang telah diusahakan maupun yang belum, termasuk areal pertanian, perladangan dan pemukiman di dalamnya.
T/2014
Lahan Terbuka
Seluruh kenampakan lahan terbuka tanpa vegetasi (singkapan batuan puncak gunung, kawah vulkan, gosong pasir, pasir pantai), lahan terbuka bekas kebakaran, dan lahan terbuka yang ditumbuhi alang-alang/rumput. Kenampakan lahan terbuka untuk pertambangan dikelaskan pertambangan, sedangkan lahan terbuka bekas pembersihan lahan-land clearing dimasukan kelas pertanian, perkebunan atau hutan tanaman.
Tb/20141
Pertambangan
Lahan terbuka yang di gunakan untuk aktivitas pertambangan terbuka-open pit (spt.: batu bara, timah, tembaga dll.), serta lahan pertambangan tertutup yang dapat diidentifikasikan dari citra berdasar asosiasi kenampakan obyeknya. Lahan pertambangan tertutup skala kecil atau yang tidak teridentifikasi dikelaskan menurut kenampakan permukaanya.
A/5001
Tubuh Air
Semua kenampoakan perairan, termasuk laut, sungai, danau, waduk, terumbu karang, padang lamun dll. Kenampakan tambak, sawah dan rawa-rawa digolongkan tersendiri.
Rw/50011
Rawa
Kenampakan lahan rawa yang sudah tidak berhutan
Aw/2500
Awan
Kenampakan awan yang menutupi lahan suatu kawasan dengan ukuran lebih dari 4 cm pada skala penyajian. Jika liputan awan tipis masih memperlihatkan kenampakan di bawahnya dan memungkinkan ditafsir tetap dideliniasi
Bdr/Plb/
20121
Bandara/
Pelabuhan
Kenampakan bandara dan pelabuhan yang berukuran besar dan memungkinkan untuk dideliniasi tersendiri

RPP Biologi SMA



A.  Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik  menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan  untuk mencari tahu  dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi  keterampilan  mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis,  induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar.  Penyelesaian   masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.


B.  Tujuan
Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
  1. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
  2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain
  3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
  4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif,  dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi
  5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
  6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
  7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.


C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Biologi di SMA / MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
  1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
  2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
  3. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.



D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1
  
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu

1.1      Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi
1.2      Mendeskripsikan objek dan permasalahan  biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma)

2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup







2.1  Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan
2.2  Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan
2.3  Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan
2.4  Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan





Kelas X, Semester 2
  
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.  Memahami manfaat keanekaragaman hayati



3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
3.2 Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
3.3 Mendeskripsikan  ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan

4.  Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi  serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem


4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan
4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan  manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan
4.3 Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah
4.4    Membuat produk daur ulang limbah




Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.   Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan

1.1     Mendeskripsikan  komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
1.2     Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan
1.3     Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis)

2.   Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks Salingtemas

2.1  Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan
2.2  Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya

3.   Menjelaskan struktur dan fungsi  organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
3.1  Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia
3.2  Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah











Kelas XI, Semester 2
  
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3.   Menjelaskan struktur dan fungsi  organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
3.3  Menjelaskan keterkaitan antara struktur,  fungsi, dan  proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
3.4  Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,  dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya burung)
3.5  Menjelaskan keterkaitan antara struktur,  fungsi, dan  proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan  hewan (misalnya pada ikan dan serangga)
3.6  Menjelaskan keterkaitan antara struktur,  fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)
3.7  Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan  proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
3.8  Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit







Kelas XII, Semester 1 

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.   Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
1.1  Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
1.2  Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
1.3   Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

2.   Memahami  pentingnya proses metabolisme pada organisme
2.1  Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
2.2  Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
2.3  Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak  dan protein

3.   Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas
3.1  Menjelaskan konsep  gen, DNA, dan kromosom
3.2  Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein
3.3  Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat
3.4  Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat
3.5  Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam Salingtemas



Kelas XII, Semester 2 

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.   Memahami  teori  evolusi  serta implikasinya pada Salingtemas
4.1  Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi
4.2  Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi
4.3  Mendeskripsikan  kecenderungan baru tentang teori evolusi

5.   Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada Salingtemas
5.1  Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan   jenis-jenis bioteknologi
5.2  Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta  implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas


           
E.  Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.