BAB 1
PENJELASAN UMUM PESAWAT KAPAL
|
Setelah mempelajari pembahasan materi, berhasil menyelesaikan/melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini, Saudara dapat menjelaskan secara umum mengenai pesawat kapal, sejarah perkembangan mesin/motor dan klasifikasi pesawat kapal.
|
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Mampu menjelasan secara umum mengenai pesawat kapal.
2. Mampu menjelaskan
sejarah perkembangan mesin/motor.
3.
Mampu
mengklasifikasikan pesawat kapal.
|
1.
Pengertian
Pesawat Kapal
2.
Sejarah
Perkembangan Mesin/Motor
3.
Klasifikasi
Pesawat Kapal
|
A. Buku Utama
:
Aliredjo,
Subroto., (2006). Materi Pengetahuan
Mesin Kapal Perikanan, Diktat Pelatihan (tidak dipublikasikan), Jakarta :
Pusat
1.
Pendidikan
Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.
2.
Karyanto,
E., (2002). Panduan Reparasi Mesin
Diesel, Dasar Operasi Service, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
3.
Karyanto, E., (2001). Teknik Perbaikan, Penyetelan,
Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor Diesel, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
B. Buku
Penunjang :
1.
Nugroho,
Amien., (2005). Ensiklopedi Otomotif, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2.
Maleev,
V.L., (1991). Operasi dan Pemeliharaan
Mesin Diesel, Jakarta : PT. Erlangga.
|
Di masa
sekarang sudah jarang kita temukan kapal-kapal yang menggunakan layar sebagai
tenaga penggeraknya. Coba kita bayangkan apabila kapal layar yang akan
mengangkut minyak sebanyak 50.000 ton, seberapa besar layar dan seberapa tinggi
tiangnya untuk melayani keperluan itu? Atau coba kita bayangkan juga apabila kapal-kapal milik PT. Pelni sekarang
masih menggunakan dayung dan tenaga manusia untuk menggerakkannya, seberapa
banyak pendayung yang diperlukan untuk mengangkut 5.000 penumpang dan berapa
lama waktu yang ditempuh untuk perjalanan Pontianak – Jakarta?
Akan tetapi sekarang kapal-kapal sudah mampu
mengangkut minyak dengan bobot puluhan ribu bahkan ratusan ribu ton dari satu
Negara ke Negara lain dengan waktu yang relatif singkat. Sekarang, kapal juga
bisa menarik anjungan minyak yang besarnya sama dengan gedung bertingkat 20.
Dari mana tenaga yang digunakan untuk menggerakkan kapal dengan bobot yang
sedemikian besar itu? Jawabannya yang pasti bukan dengan layar atau dayung akan
tetapi dengan mesin/motor yang pertama kali dirancang pada Abad ke 19.
Mesin mulai dari mesin uap, mesin gas, motor bakar
dan mesin jet sekarang merupakan penemuan yang sangat penting didunia ini.
Karena motor dapat menghasilkan keluaran berupa tenaga atau energi yang sangat
besar dan dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai aspek kehidupan.
Segala jenis permesinan yang ada
di kapal dapat kita sebut pesawat kapal. Pesawat kapal mencakup mesin penggerak
kapal, mesin bantu kapal seperti generator listrik dan mesin kemudi serta
khusus untuk kapal penangkap ikan termasuk juga mesin bantu penangkapan seperti
winch trawl dan line hauler.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai
pengertian pesawat kapal, sejarah singkat perkembangan mesin/motor dan
klasifikasi pesawat kapal.
URAIAN MATERI
URAIAN MATERI |
1.1 Pengertian Pesawat Kapal
Kapal, sejak pertama diciptakan hanya
menggunakan layar dan angin sebagai media penggeraknya, atau bahkan hanya
mengandalkan tenaga manusia untuk mendayung agar kapal itu bargerak. Akan
tetapi sekarang telah kita temukan mesin-mesin yang canggih sebagai tenaga
penggerak kapal. Fungsi tenaga manusia untuk mendayung kapal dan angin untuk
mendorong layar sudah digantikan dengan
mesin-mesin yang memiliki tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan
kapal. Mesin (Engine) adalah gabungan
dari alat-alat yang bergerak (dinamis) dan alat-alat yang tidak bergerak
(statis) yang apabila bekerja dapat menimbulkan tenaga atau energi.
Pesawat kapal merupakan suatu instalasi
mesin di kapal baik itu mesin sebagai tenaga penggerak kapal maupun mesin-mesin
bantu yang berfungsi sebagai instalasi penunjang yang penting sekali untuk
pengoperasian kapal baik saat kapal berlabuh di dermaga, berlayar, operasi
penangkapan ikan dan labuh jangkar.
Ruang lingkup pesawat kapal khususnya untuk
kapal penangkap ikan adalah mesin penggerak kapal (dalam hal ini motor diesel
karena paling banyak digunakan sebagai penggerak kapal), mesin bantu kapal
(seperti : generator listrik, pompa-pompa, mesin kemudi, mesin jangkar) dan
mesin bantu penangkapan (seperti : trawl
winch, line hauler, power block).
1.2 Sejarah Perkembangan Mesin/Motor
Pada tahun 1860, Lenoir (Perancis) berhasil
membuat mesin gas bersiklus dua langkah. Pada mesin tersebut katup isap menutup
menjelang akhir langkah torak dari TMB (Titik Mati Bawah) ke TMA (Titik Mati
Atas). Pada saat itulah gas pembakaran dinyalakan dan dibakar dengan bunga api
listrik. Jadi, pembakaran gas tersebut dalam kondisi tekanan atmosfer atau
tanpa kompresi. Akibatnya, tidak dapat dihasilkan daya dan efisiensi tinggi.
Pada tahun 1862, Beau
de Rochas (Perancis) memperbaiki penemuan Lenoir dengan memberikan kompresi
kepada gas sebelum dinyalakan. Ternyata hasilnya lebih baik, walaupun belum
memuaskan. Pada tahun 1876 teori penyalaan gas dengan kompresi itu dikembangkan
oleh Nikolaus Otto (Jerman) dengan menciptakan motor gas dengan empat langkah
pada siklus kerjanya. Mesin empat langkah adalah mesin yang dalam satu siklus
kerjanya dilakukan dalam empat langkah torak pada dua putaran poros engkol.
Dalam hal ini energi hasil pembakaran bahan bakar mendorong torak pada langkah
ekspansi saja. Adapun ketiga langkah lainnya karena energi kinetis dari roda
gaya. Siklus kerja ini dinamakan siklus Otto.
Pada tahun 1879, Dugald
Clark (Inggris) menemukan penyempurnaan mesin dua langkah pada siklus kerja.
Mesin dua langkah adalah mesin yang dalam satu siklus kerjanya dilakukan dalam
dua langkah torak pada satu putaran poros engkol.
Pada tahun 1890,
Herbert Acktoyd Stuard (Inggris) membuat mesin dengan bahan bakar minyak tanah,
menggunakan penguap dan kepala pijar untuk membakar bahan bakar. Setiap akhir
langkah kompresi minyak disemprotkan ke dalam tabung kepala pijar sehingga
menguap dengan cepat dan terbakar sendiri didalam silinder.
Dengan berdasarkan
penemuan diatas, para peneliti terus mengembangkan dengan
pemyempurnaan-penyempurnaan pada sistem karburator dan busi (penghasil bunga
api listrik) pada motor dewasa ini. Karena penemuan Nikolaus Otto dianggap
sebagai awal penyempurnaan proses motor bakar maka proses motor bakar pada
umumnya disebut proses Otto.
Kemudian Rudolf Diesel
(Jerman) merancang dan membuat motor bakar yang berbeda. Rancangannya adalah
menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara di dalam silinder yang sudah
bertekanan tinggi akibat proses kompresi. Pembakaran terjadi
tanpa perlu penyalaan oleh busi, melainkan hanya akibat kompresi mesin saja.
Bahan bakar yang digunakan juga berbeda, yaitu bahan bakar yang mempunyai
bentuk molekul panjang sehingga sangat sensitive terhadap tekanan tinggi dan
mudah terbakar sendiri bila bercampur dengan udara bertekanan tinggi. Bahan
bakar ini disebut minyak diesel atau minyak solar. Motor bakar semacam ini
disebut sebagai mesin diesel atau compression
ignition engine. Mesin diesel ini dipatenkan pada tahun 1892, terdiri dari
mesin diesel dengan tipe 4 langkah dan 2 langkah dengan efisiensi yang bisa
mencapai sekitar 40%.
Karena berbentuk
sederhana dan harganya murah, maka mesin diesel banyak dipakai dalam bidang
industri (generator) dan otomotif (bus, truk) dan transportasi laut (kapal).
Penggunaan mesin diesel
untuk melayani kapal dimulai tahun 1923 dan sedikit demi sedikit makin popular.
Instalasi mesin diesel dalam angkutan penumpang menyeberangi samudera dimulai
tahun 1924. Saat ini mesin diesel banyak kita temukan sebagai tenaga penggerak
pada kapal barang, kapal tunda, kapal keruk, feri, kapal selam, kapal nelayan
dan berbagai kapal lain.
1.3 Klasifikasi Pesawat Kapal
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa pesawat kapal merupakan suatu instalasi mesin di kapal baik
itu mesin sebagai tenaga penggerak kapal maupun mesin-mesin bantu yang
berfungsi sebagai instalasi penunjang yang penting sekali untuk pengoperasian
kapal baik saat kapal berlabuh di dermaga, berlayar, operasi penangkapan ikan
dan labuh jangkar.
Secara garis besar pesawat kapal dapat digolongkan menjadi 2 macam. Yang
pertama adalah pesawat tenaga, yaitu pesawat atau mesin yang menghasilkan
output berupa tenaga atau energi untuk menggerakkan kapal. Biasa pesawat ini
disebut dengan istilah Engine. Yang
kedua adalah non pesawat tenaga
yaitu pesawat atau
permesinan yang tenaganya tidak digunakan untuk menggerakkan kapal akan tetapi
sangat penting untuk menunjang kelancaran pengoperasian kapal tersebut baik
saat berlabuh di dermaga, pelayaran, operasi penangkapan ikan dan labuh
jangkar. Biasa pesawat ini
disebut juga dengan istilah Machine.
1.3.1 Klasifikasi Pesawat
Tenaga
Pesawat tenaga yaitu pesawat yang dapat membangkitkan daya
oleh pesawat itu sendiri dengan merubah suatu bentuk energi menjadi energi mekanis. Pesawat tenaga itu
sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Pesawat Tenaga
Panas
Pesawat tenaga panas atau sering disebut
juga dengan motor bakar adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk
melakukan kerja mekanik yang diperoleh dengan cara proses pembakaran bahan
bakar.
b.
Pesawat Tenaga
Dingin
Pesawat tenaga dingin adalah instalasi mesin
yang menggunakan media dingin seperti air dan angin yang bisa menghasilkan
energi untuk melakukan kerja mekanik. Pada pesawat tenaga dingin tidak ada proses
pembakaran bahan bakar. Contoh
pesawat tenaga dingin adalah turbin air dan kincir angin.
1.3.2 Klasifikasi Non Pesawat
Tenaga
Non pesawat tenaga yaitu pesawat yang hanya mampu meneruskan
energi yang diterimanya ke alat atau pesawat lain, jadi tidak dapat membangkitkan
daya sendiri. Non pesawat tenaga juga dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Pesawat Bantu
Kapal
Pesawat bantu kapal adalah permesinan kapal
yang berfungsi untuk menunjang pengoperasian kapal baik saat berlabuh maupun
saat berlayar (sailing). Output mesin
berupa energi tidak digunakan untuk menggerakkan kapal. Contoh pesawat bantu
kapal adalah generator listrik, pompa-pompa, mesin kemudi, mesin jangkar dan
mesin bongkar muat.
b.
Pesawat Bantu
Penangkapan
Pesawat bantu penangkapan adalah permesinan
kapal yang berfungsi untuk menunjang dan mempermudah proses penangkapan ikan (fishing) di laut pada kapal–kapal
penangkapan ikan. Contoh pesawat bantu penangkapan pada kapal-kapal penangkap
ikan adalah trawl winch untuk
menggulung tali warp dan menarik jaring pada alat tangkap trawl, line hauler untuk
menarik tali utama (main line) pada
alat tangkap long line, power block untuk menarik jaring pada
alat tangkap purse seine dan slow belt conveyor (instalasi ban
berjalan) untuk keperluan penanganan ikan hasil tangkapan.
1.3.3 Klasifikasi Pesawat
Tenaga Panas
a.
Pesawat Tenaga
Pembakaran Dalam
Pesawat tenaga pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) adalah suatu
pesawat yang energi untuk kerja mekaniknya diperoleh dari hasil pembakaran
bahan bakar yang dilakukan di dalam silinder motor itu sendiri. Contoh pesawat
tenaga pembakaran dalam adalah motor diesel, motor bensin dan turbin gas.
b.
Pesawat Tenaga
Pembakaran Luar
Pesawat tenaga pembakaran luar (External Combustion Engine) adalah suatu
pesawat yang energi untuk kerja mekaniknya diperoleh dengan proses pembakaran
bahan bakar yang terjadi di luar mesin. Contoh pesawat tenaga pembakaran luar
adalah turbin uap dan mesin uap torak.
Untuk lebih jelasnya mengenai klasifikasi
pesawat kapal maka dapat dilihat pada diagram bercabang pada halaman
berikutnya.
|
Mesin (Engine)
adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) dan alat-alat yang tidak
bergerak (statis) yang apabila bekerja dapat menimbulkan tenaga atau energi.
Pesawat kapal merupakan suatu instalasi
mesin di kapal baik itu mesin sebagai tenaga penggerak kapal maupun mesin-mesin
bantu yang berfungsi sebagai instalasi penunjang yang penting sekali untuk
pengoperasian kapal baik saat kapal berlabuh di dermaga, berlayar, operasi
penangkapan ikan dan labuh jangkar.
Nikolaus Otto ( Jerman)
merupakan penemu mesin pembakaran dalam yang dipatenkan pada tahun 1876. Dalam perkembanganya
Otto juga menciptakan motor bakar bertekanan atmosfer. Campuran bahan bakar dan
udara atmosfer dimasukkan ke dalam silinder kemudian dinyalakan dengan busi.
Sehingga Nikolaus Otto juga dikenal sebagai pencipta motor bensin.
Rudolf Diesel adalah
insinyur Jerman yang mengembangkan sistem pembakaran dalam. Rancangannya adalah
menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara di dalam silinder yang sudah
bertekanan tinggi akibat langkah kompresi. Pembakaran yang terjadi tanpa perlu
penyalaan oleh busi dan bahan bakar yang digunakan adalah minyak solar. Motor
bakar semacam ini disebut motor diesel dan dipatenkan pada tahun1892.
Secara garis besar
pesawat kapal dapat digolongkan menjadi 2 macam. Yang pertama adalah pesawat
tenaga, yaitu pesawat atau mesin yang menghasilkan output berupa tenaga atau
energi untuk menggerakkan kapal. Biasa pesawat ini disebut dengan istilah Main Engine. Yang kedua adalah non
pesawat tenaga, yaitu pesawat atau permesinan yang tenaganya tidak digunakan
untuk menggerakkan kapal akan tetapi sangat penting untuk menunjang kelancaran
pengoperasian kapal tersebut baik saat berlabuh di dermaga, pelayaran, operasi
penangkapan ikan dan labuh jangkar. Biasa pesawat ini disebut juga dengan
istilah Auxiliary Engine.
LATIHAN
A. Pilihlah jawaban
yang paling tepat !
1. Gabungan dari
alat-alat yang bergerak (dinamis) dan alat-alat yang tidak bergerak (statis)
yang apabila bekerja dapat menimbulkan tenaga atau energi adalah pengertian
dari :
a.
Turbo
b.
Pesawat
c.
Mesin
d.
Kincir
2. Penemu
pertama mesin gas bersiklus dua langkah adalah :
a.
Lenoir
b.
Dugald Clark
c.
Nikolaus Otto
d.
Rudolf Diesel
3.
Motor bakar
bertekanan atmosfer yang mana campuran bahan bakar dan udara atmosfer
dimasukkan ke dalam silinder kemudian dinyalakan dengan busi adalah penemuan
Nikolaus Otto yang dipatenkan tahun :
a.
1860
b.
1876
c.
1892
d.
1945
4.
Rudolf Diesel adalah penemu mesin diesel atau compression
ignition engine,
yang menggunakan bahan bakar apa :
a.
Minyak
tanah
b.
Avtur
c.
Bensin
d.
Solar
5. Berikut ini
termasuk pesawat kapal, kecuali :
a.
Motor diesel
b.
Mesin hitung
c.
Generator
listrik
d. Mesin jangkar
6. Fungsi
dari power
block adalah :
a.
Alat bantu penarikan jaring pada alat tangkap trawl
b.
Alat bantu
bongkar muat barang
c.
Alat bantu penarikan tali pada alat tangkap long line
d.
Alat bantu penarikan jaring pada alat tangkap purse seine
7. Berikut ini
adalah pernyataan yang benar mengenai pesawat tenaga dingin adalah :
a. Pesawat tenaga
yang hanya beroperasi pada iklim bersuhu dingin
b. Pesawat
tenaga yang menggunakan media dingin seperti air dan angin yang bisa
menghasilkan energi untuk melakukan kerja mekanik
c. Pesawat
tenaga yang berfungsi untuk membekukan ikan
d.
Pesawat tenaga
yang mampu mengubah energi listrik menjadi pancaran air untuk mendorong kapal
B. Jawablah dengan
jelas, singkat dan tepat !
1. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan pesawat kapal!
2. Apa pengaruh
penciptaan dan perkembangan mesin/motor terhadap perkembangan teknologi perkapalan ?
3. Apa yang
membedakan mesin ciptaan Rudolf Diesel dengan mesin-mesin yang telah diciptakan
sebelumnya ?
4. Jelaskan
secara jelas dan singkat klasifikasi pesawat kapal !
5. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan pesawat bantu penangkapan dan berikan contoh beserta
kegunaannya masing-masing !
BAB II

|
Setelah mempelajari pembahasan materi, menyelesaikan
soal-soal latihan pada bab ini, Saudara mampu menguraikan pengertian instalasi
tenaga kapal, susunan instalasi tenaga kapal dan fungsi tiap-tiap bagian dari instalasi tenaga kapal
tersebut.
|
1.
Mampu menjelaskan
pengertian instalasi tenaga kapal
2. Mampu
menggambarkan instalasi tenaga kapal
3.
Mampu menjelaskan
susunan instalasi tenaga kapal
4.
Mampu menjelaskan
fungsi tiap-tiap bagian dari instalasi tenaga kapal
|
1. Pengertian
Instalasi Tenaga Kapal
2. Susunan Instalasi
Tenaga Kapal
3. Motor Induk (Main Engine)
4. Kotak Roda Gigi (Gear Box)
5. Poros
Baling-baling (As Propeller)
6. Bantalan Poros
Baling-baling dan Tabung Poros Belakang (Stern
Tube)
7. Baling-baling (Propeller)
|
A. Buku Utama :
1.
Aliredjo,
Subroto., (2006). Materi Pengetahuan
Mesin Kapal Perikanan, Diktat Pelatihan (tidak dipublikasikan), Jakarta :
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.
2.
Anonimous.,
(1980). Buku Petunjuk 3 Mesin Diesel
Yanmar, Jakarta : Yanmar.
3. Arismunandar, Wiranto dan Tsuda,
Koichi., (2004). Motor Diesel Putaran
Tinggi, Jakarta : PT. Pradya Paramita.
B. Buku
Penunjang :
1. Dwiyatmo, Emil Fris., (2006). Rangkaian
Penggerak Kapal, Diktat Kuliah
(tidak dipublikasikan), Jakarta : Sekolah Tinggi Perikanan.
2. Nugroho, Amien., (2005). Ensiklopedi
Otomotif, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
|
Seperti
sudah dibahas pada Bab sebelumnya bahwa teknologi motor penggerak kapal sudah
sangat berkembang pesat sampai saat ini. Umumnya kapal-kapal menggunakan motor
diesel sebagai tenaga penggeraknya. Hal ini disebabkan karena motor diesel
awet, daya yang dihasilkan besar dan pengggunaan bahan bakar yang murah. Akan tetapi sebagai tenaga penggerak, motor diesel
tidak dapat bekerja sendiri. Sebenarnya yang menyebabkan pergerakan kapal, baik
maju maupun mundur adalah karena perputaran propeller yang mendorong air. Untuk
bisa berputar maka propeller perlu dihubungkan dengan motor karena propeller
mustahil dapat berputar dengan sendirinya. Sebagai penghubung antara motor dan
propeller diperlukan suatu as atau poros. Oleh sebab itu susunan dari
bagian-bagian penggerak kapal mulai dari motor sampai propeller dinamakan
instalasi tenaga kapal.
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai
instalasi tenaga kapal yang intinya menjelaskan bagaimana propeller kapal dapat
berputar untuk mengolah gerak kapal.
|
2.1
Pengertian Instalasi Tenaga Kapal
Instalasi tenaga kapal yaitu instalasi yang
berfungsi untuk menggerakkan kapal baik maju maupun mundur. Instalasi ini
terdiri dari bagian-bagian pokok yaitu mesin utama (main engine), kotak roda gigi (gear
box), poros baling-baling, bantalan poros, tabung poros belakang (stern tube) dan baling-baling.
Secara lebih luas instalasi tenaga kapal
dapat juga diartikan susunan atau gabungan dari komponen-komponen permesinan
kapal yang berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengolah gerak kapal.
2.2
Susunan Instalasi Tenaga Kapal
Berdasarkan pengertian diatas maka instalasi
tenaga kapal tersusun dari 6 bagian utama, yaitu :
a. Motor/mesin utama
(main engine)
b. Kotak roda gigi (gear box)
c. Poros
baling-baling (as propeller)
d. Bantalan poros
baling-baling
e. Tabung poros
belakang (stern tube)
f. Baling-baling
(propeller)
Untuk lebih jelasnya mengenai instalasi
tenaga kapal maka dapat dilihat pada gambar berikut.

2.3
Motor Induk (Main Engine)
Motor induk di kapal khususnya motor diesel
dengan ukuran menengah ke bawah biasanya digunakan pada kapal penangkap ikan,
kapal patroli, kapal pandu dan sejenisnya. Ukuran motor induk untuk keperluan
tersebut bisa dibagi menjadi 2 golongan yaitu putaran menengah dan putaran
tinggi.
Untuk
motor putaran menengah, jumlah putarannya berkisar antara 500 – 1000 rpm (rotation per minutes). Artinya dalam
waktu 1 menit, perputaran poros motor itu berjumlah 500 – 1000 putaran. Proses
kerjanya 2 langkah atau 4 langkah dengan
jumlah silindernya antara 4 – 8 silinder berderet, ada yang dilengkapi dengan TC
(Turbo Charger) dan ada yang tidak
(jenis khusus marine engine).
Untuk
motor putaran tinggi, jumlah putarannya diatas 1000 rpm atau perputaran poros
motor adalah lebih dari 1000 putaran setiap menitnya. Proses kerja pada umumnya
4 langkah dengan jumlah silinder 2 – 8 silinder berderet atau 8 – 18 silinder
(bentuk V), dilengkapi dengan TC (Turbo
Charger) atau tanpa TC. Yang paling sederhana
digunakan pada kapal penangkap ikan adalah motor 4 langkah 1 silinder.
Fungsi dari motor induk adalah sebagai sumber
tenaga pertama dan utama pada instalasi tenaga penggerak kapal.

Gambar 2.2 Penampang Motor Diesel
2.4
Kotak Roda Gigi (Gear Box)
Gear box adalah bagian dari
perlengkapan transmisi yang dihubungkan pada mesin pada tempat di mana poros
engkol keluar dari bak engkol. Kopling berada diantara mesin dan gear box. Hubungan antara beban dan
poros mesin dilakukan dengan perantaraan kopling, roda gigi pembalik putaran
dan roda gigi reduksi, semuanya terletak di dalam suatu kotak yang ditetapkan
pada rumah engkol. Gear box itu memberi kemungkinan untuk menyesuaikan jumlah putaran
mesin dengan kecepatan kapal.
Fungsi kotak roda gigi (gear box) yang dihubungkan pada motor induk kapal adalah :
a.
Untuk mereduksi
(mengurangi) putaran motor induk
b. Untuk mengubah arah
putaran motor induk
c.
Untuk mereduksi dan
mengubah putaran motor induk
Karena putaran motor diesel itu ada yang
tinggi, menengah dan rendah sedangkan rendemen propeller yang baik adalah bila
putarannya rendah. Untuk melakukan penurunan putaran itu dapat diatur melalui
roda gigi reduksi yang ditempatkan dalam kotak roda gigi (gear box). Perbandingan gigi reduksi bisa antara 2 : 1 sampai 7 :
1, tergantung karakter propellernya. Rasio 2 : 1 berarti jumlah putaran pada
motor induk akan menjadi setengahnya pada propeller.
Untuk mengetahui cara kerja roda-roda gigi
yang berfungsi untuk mereduksi dan mengubah arah putaran maka dapat dilihat
pada gambar di bawah ini. Kita asumsikan bahwa bagian mesin sebelah kiri
menghadap ke bagian depan kapal dengan roda gaya terpasang pada ujung poros
engkol. Sedangkan bagian mesin sebelah kanan menghadap ke buritan kapal. Pada
bagian tersebut terakhir dipasang kopling dan roda-roda gigi untuk gerakan maju
dan mundur. Pasangan roda gigi yang terlihat di sebelah paling kanan adalah
untuk gerakan maju (ahead). Sedangkan
di sebelah kiri pasangan roda gigi tersebut terdapat kopling gesek. Seperti
yang terlihat pada gambar dibawah, roda gigi di sebelah kiri roda gigi maju
yang kecil adalah roda gigi mundur (astern)
yang berdiameter sedikit lebih besar. Roda gigi tersebut terakhir dihubungkan
dengan kopling mundur. Diantara roda gigi mundur itu dan roda gigi besar
dipasang roda gigi perantara.
![]() |
Gambar 2.3 Roda
Gigi Transmisi
![]() |
Gambar 2.4 Kotak Roda
Gigi (Gear Box)
2.5 Poros Baling-baling (As Propeller)
Poros propeller dapat diklasifikasikan
menjadi 2 klas. Poros klas pertama adalah poros yang terbuat dari baja tempa
yang dilapisi dengan kuningan (brass) sepanjang poros tersebut. Poros klas ini
umumnya banyak dipakai. Ada juga poros yang dilapisi dengan dua atau lebih
lapisan kuningan dengan karet pelapis di antaranya. Poros-poros yang dilapisi
banyak dipakai untuk kapal-kapal kecil.
Poros propeller klas kedua tidak termasuk
klas pertama seperti poros propeller yang terbuat dari bahan stainless steel dan sebagainya.
Fungsi dari poros baling-baling adalah
sebagai instalasi penerus tenaga dari motor induk ke baling-baling (propeller).
Berdasarkan letak/kedudukannya, poros
baling-baling terbagi menjadi 3 macam, yaitu
a. Poros tekan (thrust shaft)
Instalasi tenaga penggerak kapal harus dilengkapi dengan poros tekan (thrust shaft) dan bantalan-bantalan
untuk menopang dorongan yang
dihasilkan mesin
selama gerakan maju dan mundur. Poros tekan dan bantalan-bantalan terdapat di
dalam kotak roda gigi yang dihubungkan langsung dengan mesin.
b. Poros antara
Poros antara adalah poros yang terletak diantara
poros tekan dan poros ekor. Pada beberapa kapal, poros ini tidak digunakan
karena dari mesin sebagai penggerak langsung dihubungkan dengan poros ekor.
c. Poros ekor
Poros ekor merupakan
bagian poros yang letaknya paling ujung dari mesin. Pada poros ini
terdapat tabung poros belakang (stern
tube) dan propeller.
![]() |
Gambar
2.5 Poros Baling-baling
2.6 Bantalan Poros Baling-baling dan Tabung
Poros Belakang (Stern Tube)
Bantalan
poros baling-baling adalah instalasi yang berfungsi untuk mempertahankan
kelurusan poros baling-baling pada saat berputar dan menghindari goyangan poros
yang berlebihan akibat sentakan baling-baling yang berputar di dalam air.
Bantalan yang ada dimana saat poros propeller keluar dari buritan kapal
dinamakan tabung poros belakang (stern
tube) dan yang menopang poros tersebut
pada permukaannya adalah suatu bantalan yang
terbuat dari kayu (lignum vitae) atau
semacam potongan bantalan yang dimasukkan kedalamnya.
Lignum vitae (kayu pok) adalah
bahan alami yang sering dipakai sebagai bantalan pada stern tube karena apabila berada di dalam air kayu pok ini dapat
mengeluarkan semacam getah yang dapat melumasi bagian poros propeller yang
bergesekan dengannya.
Akan tetapi seiring dengan perkembangan
zaman, bantalan dari kayu pok ini sudah jarang digunakan dan digantikan dengan
tipe bantalan cutless yang mulai
populer untuk mesin-mesin putaran menengah dan tinggi.
Bantalan cutless
adalah bantalan yang terbuat dari karet yang pada bagian permukaan dalamnya
terdapat beberapa alur dalam arah longitudinal. Hal ini memberikan beberapa
keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a.
Gaya gesekan antara
metal dan karet dalam air kecil/ringan.
b.
Bahan karet awet dan
tahan lama.
c. Pasir, Lumpur dan
lain-lain akan lumer melalui bagian dalam alur longitudinal itu.
d.
Karet yang fleksibel
menyerap partikel-partikel luar yang tak membuat goresan pada poros metal
tersebut.


Gambar
2.6 Stern Tube
2.7
Baling-baling (Propeller)
Baling-baling (propeller) adalah bagian yang
terakhir dari keseluruhan instalasi tenaga kapal dan terletak paling ujung dari
motor induk. Baling-baling berfungsi sebagai penghantar terakhir tenaga mekanis
dari motor induk dan mengubah tenaga mekanis motor induk itu menjadi tenaga
dorong yang dapat menggerakkan kapal.
Gambaran alanitis sebuah propeller dapat
dianggap sebagai sebuah sekrup yang berulir dan berputar. Propeller tersebut
mengulir terhadap air sedemikian rupa sehingga membentuk seperti mur dan
propeller membentuk seperti baut, semua ini menyebabkan kapal maju.
![]() |
Gambar 2.7 Baling-baling
(Propeller)
Kuningan atau mangan bertegangan tinggi
adalah bahan yang umumnya dipakai untuk propeller kapal kecil. Sudu-sudu dan
bossnya biasa menjadi satu kesatuan dan jumlah sudu umumnya adalah 3. Propeller
bersudu 5 dipakai untuk kapal
berkecepatan tinggi bila diameter propellernya terbatas.
Tipe
baling-baling (propeller) juga bermacam-macam, diantaranya yang populer
digunakan adalah :
a.
Fixed Pitch
Propeller (FPP)
Merupakan tipe
propeller kisar tetap, artinya setiap daun baling-balingnya terpasang mati dan
tidak bisa bergerak-gerak.
|
Gambar 2.8 Fixed
Pitch Propeller (FPP)
Controlable
Pitch Propeller (CPP)
Adalah jenis propeller yang setiap daun
baling-balingnya (kisar) dapat diatur sesuai dengan sudut yang kita inginkan
untuk keperluan olah gerak kapal. Jadi kapal yang
menggunakan
instalasi CPP tidak memerlukan roda gigi pembalik untuk maju-mundur kapal,
tetapi cukup dengan mengatur kisar propeller.
![]() |
Gambar 2.9 Controlable Pitch
Propeller (CPP)
b.Propeller in Nozzle
Propeller ini biasa
digunakan untu kapal-kapal cepat, misalnya kapal patroli. Propeller in nozzle adalah propeller yang dibungkus oleh semacam
tabung. Hal ini dimaksudkan agar tenaga dorong propeller terfokus pada satu
arah dan tidak menyebar sehingga menghasilkan tenaga dorong yang besar.


Gambar 2.10 Propeller in Nozzle
|
Instalasi tenaga kapal dapat diartikan susunan atau
gabungan dari komponen-komponen permesinan kapal yang berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk mengolah gerak kapal. Instalasi ini terdiri dari bagian-bagian
pokok yaitu mesin utama (main engine),
kotak roda gigi (gear box), poros
baling-baling, bantalan poros, tabung poros belakang (stern tube) dan baling-baling.
Motor induk di kapal khususnya motor diesel dengan
ukuran menengah ke bawah biasanya digunakan pada kapal penangkap ikan, kapal
patroli, kapal pandu dan sejenisnya. Ukuran motor induk untuk keperluan
tersebut bisa dibagi menjadi 2 golongan yaitu putaran menengah dan putaran
tinggi. Fungsi dari motor induk
adalah sebagai sumber tenaga pertama dan
utama pada instalasi tenaga penggerak kapal.
Karena putaran motor diesel itu ada yang
tinggi, menengah dan rendah sedangkan rendemen propeller yang baik adalah bila
putarannya rendah. Untuk melakukan penurunan putaran itu dapat diatur melalui
roda gigi reduksi yang ditempatkan dalam kotak roda gigi (gear box). Perbandingan gigi reduksi bisa antara 2 : 1 sampai 7 :
1, tergantung karakter propellernya.
Fungsi kotak roda gigi (gear box) yang dihubungkan pada motor induk kapal adalah :
d.
Untuk mereduksi
(mengurangi) putaran motor induk
e. Untuk mengubah
arah putaran motor induk
f.
Untuk mereduksi dan
mengubah putaran motor induk
Berdasarkan letak/kedudukannya, poros
baling-baling terbagi menjadi 3 macam, yaitu : Poros tekan (thrust shaft), poros antara dan poros
ekor. Fungsi dari poros baling-baling adalah sebagai instalasi penerus tenaga
dari motor induk ke baling-baling (propeller).
Bantalan poros baling-baling adalah instalasi
yang berfungsi untuk mempertahankan kelurusan poros baling-baling pada saat
berputar dan menghindari goyangan poros yang berlebihan akibat sentakan
baling-baling yang berputar di dalam air.
Bantalan yang ada dimana saat poros propeller
keluar dari buritan kapal dinamakan tabung poros belakang (stern tube) dan yang menopang poros tersebut pada permukaannya
adalah suatu bantalan yang terbuat dari kayu (lignum vitae) atau semacam potongan bantalan yang dimasukkan
kedalamnya.
Baling-baling (propeller) adalah bagian yang
terakhir dari keseluruhan instalasi tenaga kapal dan terletak paling ujung dari
motor induk. Baling-baling berfungsi sebagai penghantar terakhir tenaga mekanis
dari motor induk dan
mengubah tenaga mekanis motor induk itu
menjadi tenaga dorong yang dapat menggerakkan kapal.
Gambaran alanitis sebuah propeller dapat
dianggap sebagai sebuah sekrup yang berulir dan berputar. Propeller tersebut
mengulir terhadap air sedemikian rupa sehingga membentuk seperti mur dan
propeller membentuk seperti baut, semua ini menyebabkan kapal maju.
Tipe baling-baling (propeller) juga
bermacam-macam, diantaranya yang populer digunakan adalah : Fixed Pitch Propeller (FPP), Controlable Pitch Propeller (CPP) dan Propeller in Nozzle.
|
A. Pilihlah jawaban yang paling benar !
1.
Berikut
ini adalah definisi yang tepat dari instalasi tenaga kapal :
a.
Instalasi
perpipaan bahan bakar minyak untuk keperluan operasi motor induk kapal
b.
Instalasi reparasi
untuk memperbaiki mesin kapal yang rusak
c.
Instalasi atau
susunan dari komponen-komponen permesinan kapal yang berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk mengolah gerak kapal
d.
Instalasi pembakaran
bahan bakar padar di luar silinder mesin untuk menghasilkan energi mekanis
poros engkol
2.
Berikut adalah bagian
yang termasuk instalasi tenaga kapal, kecuali :
a.
Motor induk
b.
Motor bantu
c.
Kotak roda
gigi
d.
Baling-baling
3. Kepanjangan
dari singkatan TC yang biasa dipasang pada motor induk kapal adalah :
a.
Techo Center
b.
Turbulence Class
c.
Tracker Custom
d.
Turbo Charger
4.
Pengertian
dari Rpm adalah :
a.
Jumlah putaran
mesin tiap menit
b.
Besar sudut
poros engkol
c.
Rendemen
permukaan mesin
d. Kandungan
gas beracun pada asap knalpot
5. Bagian dari perlengkapan transmisi yang dihubungkan
pada mesin pada tempat di mana poros engkol keluar dari bak engkol,
disebut :
a.
Transformator
b.
Machine Oil Transmision
c.
Gear Box
d.
Turbulensi
6.
Fungsi kotak roda gigi (gear box)
yang dihubungkan pada motor induk kapal adalahsebagai berikut, kecuali :
a.
Memutar kapal
b.
Mereduksi putaran motor induk
c.
Membalik
putaran motor induk
d. Mereduksi
dan membalik putaran motor induk
7. Berikut
adalah penyataan yang benar mengenai perbandingan gigi reduksi adalah :
a. Rasio 2
: 1 berarti putaran motor induk 500 rpm sedangkan putaran propeller 1000 rpm
b. Rasio 4
: 1 berarti putaran motor induk 1000 rpm sedangkan putaran propeller 750 rpm
c. Rasio 2
: 1 berarti putaran motor induk 1500 rpm sedangkan putaran propeller 750 rpm
d. Rasio 4
: 1 berarti putaran motor induk 2000 rpm sedangkan putaran propeller 250 rpm
8. Poros
baling-baling adalah salah satu bagian dari instalasi tenaga kapal yang
berfungsi sebagai :
a.
Penyeimbang
putaran motor induk
b. Penyimpan
panas yang akan digunakan untuk proses pembakaran solar
c.
Peredam getaran
motor induk
d.
Instalasi penerus
tenaga dari motor induk ke baling-baling (propeller)
9. Bahan yang biasa
digunakan untuk bantalan stern tube adalah
:
a. Titanium
b. Kayu pok
c. Besi
d. Perak
10.
Berikut ini adalah
tipe dari propeller, kecuali :
a. CPP
b. Propeller in Nozzle
c. FTV
d. FPP
B. Jawablah dengan singkat, jelas dan tepat !
1.
Gambarkan instalasi
tenaga kapal dan sebutkan nama tiap-tiap bagiannya!
2.
Jelaskan spesifikasi
motor induk putaran tinggi yang biasa digunakan pada kapal penangkap ikan !
3.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan kotak roda gigi dan sebutkan fungsinya !
4.
Gambar dan jelaskan
cara kerja roda gigi pengubah arah untuk memajukan kapal !
5.
Poros baling-baling
dapat diklasifikasikan menjadi 2 klas. Jelaskan kedua klas dari poros
baling-baling tersebut !
6.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan :
a. Poros tekan
b. Poros antara
c. Poros ekor
7.
Jelaskan fungsi dari
bantalan poros baling-baling !
8.
Jelaskan
keuntungan-keuntungan penggunaan bantalan stern
tube yang terbuat dari karet yang pada bagian permukaan dalamnya terdapat
beberapa alur dalam arah longitudinal !
9.
Jelaskkan fungsi dari
baling-baling (propeller) !
10.
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan :
a. Fixed Pitch Propeller
b. Controlable Pitch Propeller
c. Propeller in Nozzle
C. Lengkapilah pernyataan
di bawah ini dengan menuliskan huruf dari sekumpulan jawaban pada kolom sebelah
kanan yang paling tepat !
1…..
|
Jumlah putaran setiap menit
|
A. Astern
|
2…..
|
Sumber tenaga pertama dan utama pada instalasi tenaga penggerak kapal
|
B. As propeller
|
3…..
|
Putaran motor induk 1200 rpm sedangkan putaran propeller 300 rpm
|
C. Kayu pok
|
4…..
|
Putaran motor induk 1250 rpm sedangkan putaran propeller 250 rpm
|
D. RPM
|
5…..
|
Kapal maju
|
E. CPP
|
6…..
|
Kapal mundur
|
F. Propeller
|
7…..
|
Lignum
vitae
|
G. Rasio 4 : 1
|
8…..
|
Terdiri dari poros tekan, poros antara dan poros ekor
|
H. Motor induk
|
9…..
|
Bagian dari instalasi tenaga kapal yang cara
kerjanya bagaikan sebuah sekrup yang berulir dan berputar
|
I. Rasio 5 : 1
|
10…
|
Propeller yang
kisarnya dapat diubah
|
J. Ahead
|
BAB 3
MOTOR BAKAR
|
Setelah mempelajari pembahasan materi, berhasil menyelesaikan/melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini, Saudara dapat menjelaskan tentang penggolongan motor, cara kerja motor bakar yang meliputi motor bensin dan motor diesel serta motor 2 langkah dan motor 4 langkah, perbandingan motor 2 langkah dan motor 4 langkah dan yang terakhir dapat menjelaskan perbedaan motor diesel terhadap motor bensin.
|
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria sebagai
berikut :
4. Mampu menjelasan mengenai penggolongan motor.
5.
Mampu menjelaskan cara kerja motor bensin 2 langkah dan 4
langkah.
6.
Mampu menjelaskan cara kerja motor diesel 2 langkah dan 4
langkah.
7.
Mampu membandingkan motor
2 langkah dan motor 4 langkah.
8.
Mampu membedakan motor
diesel dengan motor bensin.
|
4. Penggolongan Motor
5. Cara Kerja Motor Bakar
6. Diagram Tekanan Isi (PV)
7.
Perbandingan Motor 2 Langkah dan Motor 4 Langkah
8.
Perbedaan Motor Diesel Terhadap Motor Bensin
|
A. Buku Utama
:
4.
Aliredjo,
Subroto., (2006). Materi Pengetahuan
Mesin Kapal Perikanan, Diktat Pelatihan (tidak dipublikasikan), Jakarta :
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.
5.
Arismunandar,
Wiranto dan Tsuda, Koichi., (2004). Motor
Diesel Putaran Tinggi, Jakarta : PT. Pradya Paramita.
6.
Karyanto,
E., (2002). Panduan Reparasi Mesin
Diesel, Dasar Operasi Service, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
7.
Karyanto, E., (2001). Teknik Perbaikan, Penyetelan,
Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor Diesel, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
B. Buku
Penunjang :
3.
Nugroho,
Amien., (2005). Ensiklopedi Otomotif, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
4.
Maleev,
V.L., (1991). Operasi dan Pemeliharaan
Mesin Diesel, Jakarta : PT. Erlangga.
|
Motor bakar adalah mesin kalor
dimana gas panas diperoleh dari proses pembakaran bahan bakar dan langsung
dipakai untuk melakukan kerja mekanis. Jadi, mesin pancar gas untuk pesawat
terbang, sistem turbin gas untuk pesawat tenaga listrik atau propulsi kapal dan
bahkan motor roket pun termasuk dalam golongan motor bakar. Tetapi pada bahasan
ini hanya akan membahas tentang motor bensin dan motor diesel, yaitu jenis
motor baker torak saja.
Motor diesel biasanya disebut juga
dengan “motor pembakaran kompresi” (compression
ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan
menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang telah bertekanan dan
bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi. Sedangkan
motor bensin biasanya dinamakan “motor pembakaran dengan bunga
api” (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar dilakukan
dengan pertolongan bunga api listrik.
URAIAN MATERI
URAIAN MATERI |
3.1 Penggolongan
Motor
Motor seiring dengan
perkembangannya telah memiliki berbagai macam karakteristik yang membedakan
satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang membedakan bisa dilihat dari
konstruksi motor maupun prinsip kerjanya. Berikut adalah beberapa
penggolongan motor.
1. Berdasarkan cara penyalaan dan
pembakaran bahan bakar :
a. Motor pembakaran kompresi (proses
Diesel)
Pada motor jenis ini, udara
dikompresikan pada tekanan yang sangat tinggi. Karena tekanan yang tinggi,
temperatur udara naik. Sepercik bahan bakar disemprotkan kedalam tekanan udara
ini dan proses penyalaan berlangsung seketika. Motor diesel juga disebut
dengan compression ignition engine.
b. Motor pembakaran dengan bunga api
(proses Otto)
Pada
motor ini pembakaran dalam silinder motor terjadi karena adanya loncatan bunga
api (bunga api terbentuk diantara elektrode-elektrode pada busi) pada saat
bahan bakar – udara bercampur dan masuk ke ruang pembakaran. Campuran bahan
bakar – udara tersebut mulai menyala ketika bertemu dengan bunga api listrik
dan seluruh campuran tersebut menyala sangat cepat membentuk api pembakaran. Motor pembakaran dengan bunga api atau
motor bensin ini disebut juga dengan spark
ignition engine.
2. Berdasarkan jumlah langkah torak
tiap proses usaha :
a.
Motor 4 langkah (4 tak)
Motor 4
langkah (4 tak) adalah motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak
atau 2 putaran poros engkol untuk menghasilkan satu kali langkah usaha.
b.
Motor 2 langkah (2 tak)
Motor 2
langkah (2 tak) adalah motor yang tiap siklusnya terjadi dari 2 langkah torak
atau 1 putaran poros engkol untuk menghasilkan satu kali langkah usaha.
3.
Berdasarkan kedudukan motor :
a.
Motor statis
Motor statis adalah motor yang
diam ditempat yang banyak digunakan di pabrik-pabrik sebagai pembangkit tenaga
listrik.
b.
Motor dinamis
Motor dinamis adalah motor yang dapat
berpindah tempat. Contoh : Automobile,
sepeda motor, pesawat terbang dan kapal motor.
4.
Berdasarkan jumlah putaran poros engkol :
a.
Motor putaran rendah
Motor
yang mempunyai putaran dibawah 500 Rpm.
b.
Motor putaran sedang
Motor
yang mempunyai putaran 500 – 1000 Rpm.
c.
Motor putaran tinggi
Motor yang mempunyai putaran lebih
dari 1000 Rpm.
5.
Berdasarkan tekanan kompresinya :
a.
Motor tekanan rendah
Disebut motor tekanan rendah
jika tekanan kompresinya 5 – 12 kg/cm2. Yaitu motor-motor yang
memakai bahan bakar yang encer, misalnya motor bensin. Pada motor ini campuran
udara dan bensin yang mudah menyala, dinyalakan oleh bunga api listrik.
b.
Motor tekanan menengah
Disebut motor tekanan rendah jika tekanan
kompresinya 14 – 25 kg/cm2. Motor-motor ini memakai bahan bakar yang
lebih berat, untuk menyalakannya perlu bantuan alat penyala yang mempunyai suhu
tinggi (disebut motor kepala pijar). Karena bersinggungan dengan benda panas
ini, campuran bahan bakar dan udara tadi akan mudah terbakar.
c.
Motor tekanan tinggi
Disebut motor tekanan rendah jika
tekanan kompresinya 30 – 40 kg/cm2, motor ini bekerja menurut proses
Diesel. Motor-motor inilah yang dipakai untuk motor induk, demikian juga untuk
motor-motor bantu, yaitu untuk penggerak generator listrik dan sebagainya.
6. Berdasarkan jumlah sisi torak yang
melakukan usaha :
a.
Motor kerja tunggal
Motor
kerja tunggal ialah motor, dimana pembakaran bahan bakar hanya terjadi pada
satu sisi dari torak.
b.
Motor kerja ganda
Motor kerja ganda ialah motor,
dimana pembakaran bahan bakar terjadi pada kedua sisi dari torak.
7. Berdasarkan letak susunan sumbu
silinder :
a.
Motor vertikal / sebaris (i-line)

Gambar 3.1
Motor Vertikal
b.
Motor horizontal

Gambar
3.2 Motor Horizontal
c.
Motor bentuk V

Gambar 3.3 Motor Bentuk V
d.
Motor bentuk bintang
![]() |
Gambar 3.4 Motor bentuk V dan Bintang
3.2 Cara Kerja Motor Bakar
Motor bakar adalah
suatu jenis mesin yang menimbulkan gerak mekanis dengan membakar bahan bakar.
Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini, motor bakar dapat dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion engine) dan motor pembakaran luar (external combustion engine).
Motor pembakaran
dalam adalah mesin yang gerakannya dihasilkan dari pembakarannya yang terjadi
didalam silinder. Dalam kelompok ini terdapat mesin Otto, mesin Diesel, mesin
wankel dan turbin gas. Sedangkan motor pembakaran luar adalah mesin yang proses
pembakarannya terjadi di luar mesin, contohnya adalah mesin uap.
Dalam
pembahasan ini akan dijelaskan cara kerja motor bensin (proses Otto) dan motor
Diesel (bahan bakar solar).
3.2.1 Cara Kerja Mesin Bensin
A. Mesin Bensin 4 Langkah
Mesin Bensin 4 langkah atau biasa disebut juga motor bakar
Otto 4 langkah adalah jenis motor bakar yang pada setiap 4 langkah torak
menghasilkan 1 kali langkah usaha atau terjadi 1 kali pembakaran bahan bakar.
Setiap satu kali langkah torak terjadi ½
putaran poros engkol, jadi 4 kali langkah torak berarti 2 putaran
poros engkol.
Keempat langkah pada motor bakar Otto 4 langkah itu terdiri
atas langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha (ekspansi) dan langkah
buang. Untuk lebih jelasnya cara kerja motor bakar Otto 4 langkah adalah
sebagai berikut.
1.
Langkah hisap
Pada langkah ini katup hisap
(katup masuk) terbuka. Torak bergerak ke TMB. TMB (Titik Mati Bawah/Bottom Dead Center) adalah kedudukan
torak ketika berada paling jauh dari kepala silinder. Gerakan tersebut
menciptakan tekanan sangat rendah di dalam silinder. Karena itu, campuran
udara-bahan bakar terhisap dan
menyerbu masuk melalui lubang katup masuk. Ketika torak hampir mencapai TMB
(Titik Mati Bawah), silinder sudah berisi sejumlah campuran murni. Dengan
masuknya campuran ini, silinder mencoba menyesuaikan tekanannya dengan tekanan
atmosfer.
2.
Langkah kompresi
Setelah torak menyelesaikan
langkah hisap, katup masuk menutup. Torak bergerak kembali ke TMA (Titik Mati Atas). TMA (Titik Mati Atas/Top Dead Center) adalah kedudukan torak
ketika berada paling dekat dengan kepala silinder. Dengan kedua katup hisap dan
buang tertutup, gerakan torak ke atas menyebabkan campuran udara-bahan bakar
yang berada di dalam silinder dikompresi atau dimampatkan. Selaras dengan aksi kompresi
tersebut, suhu gas di dalam silinder meningkat. Selama proses kompresi,
suhu campuran meningkat mencapai ratusan derajat.
3.
Langkah usaha (ekspansi)
Beberapa derajat sebelum mencapai
TMA, peranti pengapian menyalakan busi. Api dari busi tersebut membakar
campuran udara-bahan bakar. Selama
percikan itu, panas ledakan menyebabkan campuran mengembang. Ledakan membuat
tekanan volume dan tekanan gas memuai dan semakin tinggi. Tekanannya itu
menyebabkan torak kembali terdorong ke TMB.
4.
Langkah buang
Setelah torak mencapai TMB, katup
buang membuka. Torak memulai langkah menuju ke TMA, memompa sisa-sisa gas
pembakaran melalui lubang katup (saluran) buang. Ketika torak hampir mencapai
TMA, katup hisap membuka dan bersiap untuk memulai siklus berikutnya. Begitu
seterusnya.

Gambar 3.5 Cara kerja Motor Bensin
4 Langkah
B. Mesin Bensin 2 Langkah
Mesin bensin 2 langkah atau biasa disebut juga motor Otto 2
langkah adalah jenis motor pembakaran dalam yang setiap 2 langkah torak atau
satu putaran poros engkol terjadi satu kali pembakaran bahan bakar atau
menghasilkan satu kali langkah usaha. Berbeda dengan motor bakar 4 langkah yang setiap prosesnya terjadi pada satu
langkah penuh, setiap proses motor bakar 2 langkah tidak terjadi pada satu
langkah penuh. Langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha (ekspansi) dan
langkah buang terjadi dalam dua langkah torak.
Langkah
pertama torak adalah langkah hisap dan kompresi. Torak bergerak dari TMB (Titik
Mati Bawah) ke TMA (Titik Mati Atas). Gas baru masuk ke ruang engkol karena
pada ruangan ini terjadi pengurangan tekanan, sementara itu gas baru yang sudah
ada di atas torak dikompresikan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA, busi
mengeluarkan bunga api untuk membakar campuran udara – bahan bakar yang telah
masuk ke ruang pembakaran.
Langkah kedua, torak bergerak dari
TMA ke TMB karena tekanan yang besar akibat pembakaran bahan bakar. Kemudian
gas baru yang ada di ruang engkol tertekan dan mengalir ke ruang bakar dan gas
bekas pembakaran mengalir
ke saluran
buang. Langkah kedua ini terdiri atas langkah usaha (ekspansi) dan langkah
buang.
3.2.2 Cara Kerja Motor Diesel
Mesin diesel atau motor diesel biasa disebut dengan istilah
mesin penyalaan kompresi (compression
ignition engine), adalah sebuah mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) hasil
penemuan Rudolf Diesel. Berbeda
dengan mesin lainnya, di dalam mesin diesel bahan bakar disemprotkan langsung
ke dalam ruang pembakaran dan pembakaran terjadi dengan sendirinya karena
proses pemampatan (kompresi) menaikkan suhu. Berikut ini adalah cara kerja
mesin diesel 4 langkah dan 2 langkah.
A. Motor
Diesel 4 Langkah
1.
Langkah pemasukan (hisap)
Katup pemasukan terbuka, katup pembuangan
tertutup. Torak bergerak dari TMA ke TMB, sehingga terjadi pembesaran volume
silinder dan tekanan di dalam silinder lebih kecil dari tekanan udara luar.
Maka dari itu udara luar akan masuk ke dalam silinder melalui katup pemasukan.
2.
Langkah kompresi
Kedua katup (katup pemasukan dan
katup pembuangan) menutup. Torak bergerak dari TMB ke TMA, maka udara di dalam
silinder dikompresi. Tekanan udara akan naik mencapai ± 35 atm dan suhu menjadi
600º C. beberapa saat sebelum torak mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan
melalui pengabut dalam bentuk kabut. Karena di dalam silinder terdapat udara
bersuhu tinggi maka bahan bakar akan terbakar oleh udara tersebut dalam bentuk
reaksi kimia yang cepat antara molekul-molekul bahan bakar dengan O2 dari udara.
3.
Langkah usaha (ekspansi)
Karena
pembakaran bahan bakar, yekanan di dalam silinder dan juga suhunya akan naik
cepat, mencapai ± 70 atm dan suhu sekejapnya ± 1800º
C.
Tekanan gas hasil pembakaran akan berekspansi dan mendorong torak ke TMB,
kerena katup pemasukan dan katup pembuangan masih menutup. Tenaga dorong gas
tersebut akan menghasilkan tenaga mekanis dan akan diteruskan oleh torak ke
batang torak hingga dapat memutar poros engkol. Ini merupakan langkah yang
bermanfaat untuk menghasilkan tenaga.
4.
Langkah pembuangan
Katup pemasukan tertutup dan katup
pembuangan terbuka. Torak bergerak dari TMB ke TMA. Maka gas sisa pembakaran
akan didesak keluar oleh torak melalui katup pembuangan, selanjutnya ke knalpot
yang diteruskan ke udara luar.
![]() |
Gambar 3.6 Cara Kerja
Motor Diesel 4 Langkah
B. Motor
Diesel 2 Langkah
1.
Langkah pemasukan – kompresi
Torak berada di TMB dan akan
bergerak ke TMA, pintu pemasukan dan pintu pembuangan dalam keadaan terbuka. Tekanan udara di dalam silinder sama
dengan tekanan udara luar (atmosfer). Udara dimasukkan ke dalam silinder dengan
tekanan lebih besar dari 1 atm. Supaya dapat mengisi ruang silinder, udara ini
dimasukkan setelah dimampatkan oleh suatu kompresor udara agar tekanannya lebih
besar dari 1 atm. Torak bergerak ke TMA, pertama-tama pergerakan torak akan
menutup pintu pemasukan terlebih dahulu, kemudian pintu pembuangan. Maka udara
di dalam silinder mulai dikompresikan hingga suhunya naik ± 600º C dan tekanannya
± 35 atm. Beberapa saat sebelum torak mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan
oleh pengabut dalam bentuk kabut, sehingga terjadilah pembakaran bahan bakar
oleh udara yang bersuhu dan bertekanan tinggi di dalam silinder.
2.
Langkah usaha – pembuangan
Karena pembakaran, tekanan gas di
dalam silinder meningkat tajam (± 60 atm) dan suhu sekejapnya mencapai ± 1800º
C. Maka gas tersebut akan berekspansi
dengan mendorong torak ke TMB. Dorongan ini menghasilkan tenaga mekanis dan
tenaga ini diteruskan melalui batang torak untuk memutar poros engkol.
Selanjutnya tenaga putar pada poros engkol dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan tenaga. Torak terus menuju TMB kemudian membuka pintu pembuangan,
sehingga sisa pembakaran yang tekanannya lebih besar dari 1 atm keluar melalui
pintu pembuangan. Akibat langkah pembuangan tekanan gas di dalam silinder turun
tajam hingga mencapai 1 atm. Selanjutnya torak membuka pintu pemasukan dan
udara baru dengan tekanan lebih besar dari 1 atm dimasukkan ke dalam silinder melalui
kompresor udara dan pintu pemasukan. Udara baru yang masuk sekaligus mendesak
gas sisa pembakatan yang masih berada dalam silinder. Setelah torak mencapai
TMB maka selasailah siklusnya dan akan terjadi siklus berikutnya yang sama
secara berulang-ulang.
![]() |
Gambar 3.7 Cara Kerja Motor
Diesel 2 Langkah
3.2.3 Pembilasan (Scavenging) Motor 2 Langkah
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pada motor 2 langkah
pada saat langkah pemasukan, udara baru yang masuk juga sekaligus mendesak gas
sisa pembakaran yang masih berada di dalam silinder. Masuknya udara baru sambil mengeluarkan gas bekas
dari dalam silinder dinamakan pembilasan.
Jadi dapat
diartikan bahwa pembilasan (Scavenging)
adalah proses pemasukan udara baru dan pengeluaran gas sisa pembakaran dalam
waktu yang bersamaan di dalam silinder motor 2 langkah. Tujuan pembilasan
adalah untuk membersihkan ruang silinder dari gas sisa pembakaran yang tidak
berguna untuk diganti dengan udara baru untuk pembakaran motor. Semakin baik pembilasan,
maka semakin baik dan sempurna pula pembakaran bahan bakar sehingga semakin
besar tenaga yang dibangkitkan.
Karena
karakteristik dan konstruksi silinder yang beraneka ragam dan bentuk/susunan
pintu-pintu pemasukan dan pembuangan
yang berbeda, pembilasan motor 2 langkah terbagi menjadi 4 macam, yaitu :
a.
Pembilasan melintang
b.
Pembilasan kembali
c.
Pembilasan berputar
d.
Pembilasan memanjang
![]() |
Gambar 3.8 Pembilasan
Motor 2 Langkah
Keterangan :
1 dan 2. Pembilasan
melintang
3. Pembilasan
kembali
4. Pembilasan
berputar
5. Pembilasan
memanjang
3.3 Diagram Tekanan – Isi (PV)
Diagram
tekanan isi atau dikenal dengan juga dengan nama diagram PV adalah suatu
diagram yang menggambarkan hubungan antara tekanan dan volume di dalam silinder
motor.
Absis dari
koordinat menunjukkan volume (isi) silinder karena langkah torak sedangkan
ordinat menggambarkan tekanannya. Karena tekanan dikalikan
dengan volume akan menunjukkan usaha motor, maka sebenarnya
luas diagram PV suatu motor juga menunjukkan besarnya usaha motor tersebut.
Diagram PV
motor diesel 4 langkah dan 2 langkah masing-masing dilihat pada gambar di bawah
ini.

Gambar 3.9 Diagram PV Motor Diesel 4 Langkah

Gambar 3.10 Diagram PV Motor Diesel
2 Langkah
3.4 Perbandingan Motor 2 Langkah dan Motor 4 Langkah
Motor 2
langkah umumnya tidak menggunakan katup-katup, tetapi kalaupun ada, maka katup
tersebut hanya berfungsi sebagai katup pemasukan saja atau katup pembuangan
saja.
Secara
teoritis, pada ukuran/volume silinder dan kecepatan yang sama maka tenaga motor
2 langkah besarnya dua kali lipat tenaga motor 4 langkah. Namun karena proses
pembuangan gas bekas yang kurang sempurna dibanding motor 4 langkah, maka
tenaganya tidak sebesar teorinya.
Keuntungan/kerugian motor 2
langkah dibanding motor 4 langkah.
Keuntungan
:
a. Konstruksi lebih sederhana karena
tidak menggunakan katup
b. Pada ukuran dan kecepatan yang
sama tenaga motor 2 langkah lebih besar daripada motor 4 langkah
c.
Kebutuhan personil dan biaya perawatan lebih kecil
Kerugian
:
a. Pembuangan gas sisa kurang
sempurna sehingga rendemen motor menurun
b.
Terdapat kerugian dengan keluarnya sebagian udara segar
bersama gas bekas
c.
Ukuran torak motor 2 langkah relatif lebih panjang
daripada motor 4 langkah, sehingga manjadi lebih berat karena gaya inersia dari torak tersebut.
3.5 Perbedaan Motor Diesel Terhadap Motor Bensin
Motor diesel dan motor
bensin, dua-duanya adalah termasuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine), akan tetapi masing-masing juga
memiliki
karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat
dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 3.1 Perbedaan Motor Diesel Dengan
Motor Bensin
|
Motor Diesel
|
Motor Bensin
|
Bahan
bakar
|
Solar
|
Bensin
|
Getaran
mesin
|
Besar
|
Kecil
|
Metode
pemberian bahan bakar
|
Pompa bahan bakar
dan pengabut
|
Karburator
|
Metode
pengapian
|
Pengapian sendiri
|
Loncatan bunga api listrik
|
Pembentukan
campuran udara – bahan bakar
|
Setelah kompresi
|
Sebelum kompresi
|
Besaran
kompresi
|
30 – 40 Kg/cm2
|
5 – 12 Kg/cm2
|
Pemakaian bahan bakar dari motor diesel kira-kira 25% lebih
rendah daripada motor bensin, sedangkan harga bahan bakarnya pun lebih murah. Hal itulah yang menyebabkan
mengapa motor diesel lebih hemat daripada motor bensin.
Namun,
karena perbandingan kompresinya yang tinggi maka tekanan kerja motor diesel
menjadi lebih tinggi daripada motor bensin. Oleh karena itu motor diesel harus
dibuat lebih kuat dan kokoh sehingga lebih berat. Hal tersebut terakhir ini dan
harga pompa penyemprot bahan bakarnya yang tinggi merupakan sebab utama mengapa
harga awal dari motor diesel menjadi lebih tinggi daripada motor bensin.
Disamping
itu, motor diesel mengeluarkan bunyi yang keras, warna dan bau gas buang yang
kurang menyenangkan. Namun, dipandang dari segi ekonomi bahan bakar dan polusi
udara motor diesel masih lebih disukai.
Motor seiring dengan
perkembangannya telah memiliki berbagai macam karakteristik yang membedakan
satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang membedakan bisa dilihat dari
konstruksi motor maupun prinsip kerjanya. Penggolongan motor tersebut
diantaranya adalah :
1. Berdasarkan cara penyalaan dan
pembakaran bahan bakar : ada motor pembakaran kompresi dan motor pembakaran
dengan bunga api
2. Berdasarkan jumlah langkah torak tiap
proses usaha : ada motor 4 langkah dan motor 2 langkah
3. Berdasarkan kedudukan motor : ada
motor statis dan motor dinamis
4. Berdasarkan jumlah putaran poros
engkol : ada motor putaran rendah, sedang dan tinggi
5. Berdasarkan tekanan kompresinya :
ada motor tekanan rendah, menengah dan tinggi
6. Berdasarkan jumlah sisi torak yang
melakukan usaha : ada motor kerja tunggal dan motor kerja ganda
7. Berdasarkan letak susunan sumbu
silinder : ada motor vertikal, horizontal, motor bentuk V dan bentuk bintang
Motor bakar adalah
suatu jenis mesin yang menimbulkan gerak mekanis dengan membakar bahan bakar.
Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini, motor bakar dapat dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion engine) dan motor pembakaran luar (external combustion engine).
Motor
pembakaran dalam adalah mesin yang gerakannya dihasilkan dari pembakarannya
yang terjadi didalam silinder. Dalam kelompok ini terdapat mesin Otto, mesin
Diesel, mesin wankel dan turbin gas. Sedangkan motor pembakaran luar adalah
mesin yang proses pembakarannya terjadi di luar mesin, contohnya adalah mesin
uap.
Prinsip kerja
motor 4 langkah adalah pada setiap 4 langkah torak menghasilkan 1 kali langkah
usaha atau terjadi 1 kali pembakaran bahan bakar. Setiap satu kali langkah
torak terjadi ½ putaran poros
engkol, jadi 4 kali langkah torak berarti 2 putaran poros engkol.
Keempat
langkah pada motor 4 langkah itu terdiri atas langkah hisap, langkah kompresi,
langkah usaha (ekspansi) dan langkah buang.
Prinsip kerja motor 2 langkah adalah jenis motor
pembakaran dalam yang setiap 2 langkah torak atau satu putaran poros engkol
terjadi satu kali pembakaran bahan bakar atau menghasilkan satu kali langkah
usaha. Berbeda dengan motor bakar 4 langkah
yang setiap prosesnya terjadi pada satu langkah penuh, setiap proses
motor bakar 2 langkah tidak terjadi pada satu langkah penuh. Langkah hisap,
langkah kompresi, langkah usaha (ekspansi) dan langkah buang terjadi dalam dua
langkah torak.
Pembilasan
(Scavenging) adalah proses pemasukan
udara baru dan pengeluaran gas sisa pembakaran dalam waktu yang bersamaan di
dalam silinder motor 2 tak. Tujuan pembilasan adalah untuk membersihkan ruang
silinder dari gas sisa pembakaran yang tidak berguna untuk diganti dengan udara
baru untuk pembakaran motor. Semakin baik pembilasan, maka semakin baik dan
sempurna pula pembakaran bahan bakar sehingga semakin besar tenaga yang
dibangkitkan.
Pemakaian
bahan bakar dari motor diesel kira-kira 25% lebih rendah daripada motor bensin,
sedangkan harga bahan bakarnya pun lebih murah. Hal itulah yang menyebabkan
mengapa motor diesel lebih hemat daripada motor bensin.
Namun,
karena perbandingan kompresinya yang tinggi maka tekanan kerja motor diesel
menjadi lebih tinggi daripada motor bensin. Oleh karena itu motor diesel harus
dibuat lebih kuat dan kokoh sehingga lebih berat. Hal tersebut terakhir ini dan
harga pompa penyemprot bahan bakarnya yang tinggi merupakan sebab utama mengapa
harga awal dari motor diesel menjadi lebih tinggi daripada motor bensin.
Disamping
itu, motor diesel mengeluarkan bunyi yang keras, warna dan bau gas buang yang
kurang menyenangkan. Namun, dipandang dari segi ekonomi bahan bakar dan polusi
udara motor diesel masih lebih disukai.
|
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
2. Berdasarkan jumlah langkah torak
tiap proses usaha, motor dapat digolongkan menjadi :
a.
Motor diesel
dan motor bensin
b.
Motor 2
langkah dan motor 4 langkah
c.
Motor statis
dan motor dinamis
d. Motor
kerja tunggal dan motor kerja ganda
2. Berdasarkan letak susunan sumbu
silinder, motor dapat digolongkan seperti di bawah ini, kecuali :
a.
Motor vertikal
b.
Motor
horizontal
c.
Motor elips
d.
Motor bentuk
bintang
3.
Motor pembakaran dalam adalah mesin yang gerakannya
dihasilkan dari pembakarannya yang terjadi didalam silinder. Dibawah ini adalah
termasuk motor pembakaran dalam, kecuali
:
a.
Motor bensin
b.
Turbin gas
c.
Mesin wankel
d.
Mesin uap
4.
Pengertian dari motor 4 langkah
adalah :
a. Motor yang pada setiap 4 langkah
torak menghasilkan 1 kali langkah usaha
b. Motor yang pada setiap 1 langkah
torak menghasilkan 4 kali langkah usaha
c. Motor yang pada setiap 4 langkah
torak menghasilkan 4 kali langkah usaha
d. Motor yang pada setiap 2 langkah
torak menghasilkan 1 kali langkah usaha
5. Pengertian dari motor 2 langkah adalah :
e. Motor yang pada setiap 1 langkah
torak menghasilkan 1 kali langkah usaha
f. Motor
yang pada setiap 2 langkah torak menghasilkan 1 kali langkah usaha
g. Motor
yang pada setiap 1 langkah torak menghasilkan 2 kali langkah usaha
h. Motor
yang pada setiap langkah 2 torak menghasilkan 4 kali langkah usaha
6. Motor yang bahan bakarnya
disemprotkan langsung ke dalam ruang pembakaran dan pembakaran terjadi dengan
sendirinya karena proses pemampatan (kompresi) menaikkan suhu merupakan
pengertian dari motor :
a.
Otto
b.
Diesel
c.
Listrik
d.
Bakar
7. Katup pemasukan terbuka, katup
pembuangan tertutup. Torak bergerak dari TMA ke TMB. Maka dari itu udara luar
akan masuk ke dalam silinder melalui katup pemasukan, adalah langkah :
a.
Pemasukan
(hisap)
b.
Kompresi
c.
Usaha
(ekspansi)
d.
Pembuangan
i.
Pengertian
dari pembilasan adalah :
1. Proses
pencucian komponen motor dengan solar
2. Proses
pemasukan udara ke dalam silinder
3. Proses pemasukan udara baru dan
pengeluaran gas sisa pembakaran dalam waktu yang bersamaan di dalam silinder
motor 2 tak
4.
Proses pembuangan dan pemanfaatan gas sisa pembakaran
untuk menambah tenaga motor
ii.
Berikut adalah
langkah-langkah pada cara kerja motor 4 langkah kecuali :
a.
Langkah hisap
b.
Langkah
kompresi
c.
Langkah buang
d.
Langkah balik
iii.
Salah satu yang membedakan antara motor diesel
dengan motor bensin adalah sebagai berikut, kecuali :
a.
Berbahan bakar
solar
b.
Termasuk
golongan motor pembakaran dalam
c.
Getaran mesin
besar
d. Menggunakan
pompa bahan bakar dan pengabut
B. Jawablah dengan
jelas, singkat dan tepat !
3.
Motor dapat digolongkan menjadi beberapa golongan
dikarenakan karakteristik yang berbeda. Sebutkan bebrapa penggolongan motor tersebut !
4. Apa yang
dimaksud dengan motor bakar ? Ditinjau dari cara memperoleh energi thermal ini, motor bakar dapat dibagi
menjadi 2, sebut dan jelaskan ?
3. Jelaskan
cara kerja motor diesel 4 langkah ?
4. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan pembilasan !
5. Sebutkan 4
macam pembilasan motor 2 langkah !
6. Sebutkan
keuntungan dan kerugian motor 2 langkah dibanding motor 4 langkah !
7. Sebutkan
keuntungan dan kerugian motor 2 diesel dibanding motor bensin !
BAB IV

|
Setelah mempelajari pembahasan materi, menyelesaikan
soal-soal latihan pada bab ini, Saudara mampu menjelaskan konstruksi dan
menguraikan bagian-bagian utama dari motor diesel (khususnya motor diesel 4
langkah) beserta fungsi kerjanya masing-masing.
|
5.
Mampu menjelaskan
konstruksi umum motor diesel
6. Mampu menyebutkan
bagian-bagian utama motor diesel
7.
Mampu
mengklasifikasikan dan menguraikan bagian-bagian motor diesel
8.
Mampu menjelaskan
fungsi masing-masing bagian dari motor diesel
|
3. Konstruksi Umum
Motor Diesel
4. Kepala Silinder (Cylinder Head)
3. Blok Silinder (Cylinder Block)
4. Silinder (Cylinder Liner)
5. Karter (Oil Pan)
6. Manifold
7. Torak (Piston)
8. Cincin Torak (Ring Piston)
9. Batang Pemutar (Connecting Rod)
10. Poros Engkol (Crank Shaft)
11. Katup (Valve)
12. Mekanisme Katup (Valve Mechanism)
13. Poros Bubungan (Cam Shaft)
14. Roda Gigi
15. Roda Gila (Fly Wheel)
|
A. Buku Utama :
4. Arismunandar, Wiranto dan Tsuda,
Koichi., (2004). Motor Diesel Putaran
Tinggi, Jakarta : PT. Pradya Paramita.
5. Karyanto,
E., (2001). Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting
Motor Diesel, Jakarta
: CV. Pedoman Ilmu Jaya.
B. Buku
Penunjang :
1.
Nugroho,
Amien., (2005). Ensiklopedi Otomotif,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2. Maleev, V.L., (1991). Operasi
dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Jakarta : PT. Erlangga..
|
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa dalam segi ekonomis pemakaian bahan bakar, maka motor diesel
lebih unggul daripada mesin bensin. Begitu pula dengan tenaga yang dihasilkan, motor diesel lebih besar.
Maka dari itu, kapal-kapal banyak yang menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggeraknya, khususnya motor diesel 4 langkah. Dalam bab ini akan akan dibahas
mengenai konstruksi motor diesel 4 langkah.
Terdapat beberapa alasan mengapa
motor diesel tidak hanya menyaingi motor
bakar yang lain tetapi dalam banyak hal menguasai medan. Kelas pelayanannya
adalah faktor utama dalam banyak kasus. Salah satu penggunaan yang menonjol
dari motor diesel adalah transportasi, di darat dan di air, pada truk, kereta
rel, lokomotif perahu dan kapal.
Dalam banyak instalasi ukuran
kecil dan sedang, pada pertanian dan perusahaan industri kecil, maka
kesederhanaan dan biaya rendah dari operasi menentukan bahwa pemakaian motor
diesel lebih disukai daripada mesin bensin atau mesin uap. Dalam instalasi daya
besar, yang digunakan untuk menghasilkan arus listrik dan pergerakan kapal,
maka penghematan bahan bakar menentukan pilihan pada motor diesel.
Suatu pemahaman dari operasi atau
kegunaan berbagai bagian motor diesel sangat diperlukan untuk pemahaman
sepenuhnya dari motor tersebut. Setiap bagian atau unit memiliki fungsi khusus
yang harus dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang lain. Motor diesel
bervariasi dalam penampilan luar, ukuran, jumlah dan pengaturan silinder dan
detil konstruksi. Tetapi, mereka mempunyai bagian utama yang sama, yang
meskipun kelihatannya berbeda, tetapi melakukan fungsi yang sama.
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai
konstruksi motor diesel beserta bagian-bagian utama dari motor diesel itu
beserta fungsi kerja tiap-tiap bagiannya.
|
4.1 Konstruksi Umum Motor Diesel
Secara garis besar konstruksi
motor diesel dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mesin dan kelengkapan mesin.
Unit mesin adalah bagian yang langsung menghasilkan tenaga dan terdiri dari
blok motor, kepala silinder, torak beserta batangnya, poros engkol, poros
bubungan serta bagian yang lainnya.
Blok motor merupakan bentuk dasar
dari mesin dan pada blok motor ini ini bisa terdiri dari satu atau lebih tabung
silinder. Pada setiap silinder terdapat
sebuah torak (piston) yang
dihubungkan dengan batang pemutar,
sedang ujung torak lainnya berhubungan langsung dengan poros engkol (crank shaft) motor. Dengan demikian
gerak turun naiknya torak dalam silinder dapat memutarkan poros engkol.
Di bagian atas kepala silinder
yaitu pada bagian dalam berbentuk sebuah ruang bakar yang dilengkapi dengan
katup masuk dan katup buang. Untuk memperoleh daya tenaga pada motor diesel
ini, udara disalurkan ke dalam silinder motor kemudian dikompresi oleh torak
sehingga mencapai suhu tertentu dan pada saat bersamaan bahan bakar solar
disemprotkan oleh pengabut (nozzle)
pada ruang bakar yang bersuhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran bahan
bakar tersebut. Hasil pembakaran ini menimbulkan langkah usaha pada motor
diesel dan sisa-sisa gas yang terbakar didorong keluar oleh piston melalui
katup buang.
Untuk
beroperasinya motor diesel sebagaimana mestinya maka masih diperlukan
kelengkapan mesin lainnya. Kelengkapan-kelengkapan
yang dibutuhkan oleh suatu motor diesel yaitu sistem pelumasan, sistem
pendinginan, sistem bahan bakar, sistem start, sistem kelistrikan dan sistem
pembuangan gas bekas. Dengan adanya kelengkapan-kelengkapan ini maka motor
diesel baru dapat bekerja dengan baik. Untuk lebih jelasnya pada gambar di
bawah ini dapat dilihat bentuk motor diesel dan kelengkapannya.
![]() |
Gambar 4.1 Konstruksi Motor Diesel Kapal ( Deutz Sam 517)
![]() |
Gambar 4.2 Bagian-bagian Utama Motor
Diesel
4.2 Kepala Silinder
(Cylinder Head)
Kepala silinder biasanya terbuat
dari baja tuang dan dipasang pada bagian atas permukaan blok silinder. Untuk
motor dengan jumlah silinder lebih dari 2 buah, biasanya kepala silinder ini
berupa blok yang memanjang seperti blok silinder. Umumnya kepala silinder dapat
dipisahkan dari blok silinder.
Pada bagian bawah kepala silinder
terdapat cekungan-cekungan sebagai ruang bakarnya dan lubang-lubang untuk
kedudukan katup masuk dan katup buang serta terdapat saluran untuk jalan keluar
masuk gas sisa pembakaran. Pada kepala silinder juga terdapat lubang-lubang
untuk pemasangan pengabut (nozzle).
Karena suhu kepala silinder menjadi sangat tinggi ketika motor dalam keadaan
hidup, kepala silinder perlu didinginkan. Untuk keperluan itu kepala
silinder terdapat lubang-lubang untuk
saluran air pendingin dan mantel air (water
jacket) untuk mensirkulasikan air pendingin ke berbagai komponen motor
seperti silinder, blok mesin dan sebagainya.
Untuk menjamin kerapatan antara
kepala silinder dan blok silinder demi menghindari kebocoran gas saat kompresi,
diantara blok dan kepala silinder
dipasang pelapis packing yang dibuat dari asbes dibungkus
dengan tembaga. Sebelum dipasang, pelapis packing juga diberi/diolesi stenvet
oli atau lem gasket.

Gambar 4.3 Kepala Silinder (Cylinder Head
![]() |
Gambar 4.4 Cylinder Head Packing
Untuk mengeraskan atau
mengencangkan mur atau baut kepala silinder sebaiknya menggunakan kunci momen.
Pengencangan baut juga harus diperhatikan karena apabila tidak benar akan
mengakibatkan kepala silinder melengkung. Disamping itu juga menyebabkan tenaga
kompresi motor bocor yang dapat mengakibatkan tenaga motor berkurang.
Pengencangan tiap-tiap baut kepala silinder harus dengan tekanan yang sama dan
posisi pengencangannya urutan bersilang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut.
![]() |
Gambar 4.5 Urutan Pengerasan Baut
Kepala Silinder
4.3 Blok Silinder (Cylinder Block)
Blok silinder yang biasa disebut
tubuh motor ini memiliki satu atau beberapa buah silinder motor. Pada setiap
blok silinder terdapat sebuah torak yang dipasangkan pada salah satu ujung
batang torak, sedangkan ujung batang torak lainnya langsung dihubungkan dengan
poros engkol. Di bagian dalam blok silinder, pada sekelilingnya, terdapat
mantel air (water jacket) untuk
mensirkulasikan air pendingin.
Bagian atas blok silinder
dilengkapi kepala silinder yang di bagian dalamnya terdapat ruang bakar dengan
katup hisap dan katup buang. Sedangkan, di bagian bawah ditutup dengan bak oli (oil pan) atau yang lebih dikenal dengan
sebutan karter. Blok silinder
biasanya terbuat dari besi tuang, tetapi dewasa ini juga ada yang terbuat dari
paduan aluminium dengan maksud untuk mengurangi bobot serta menambah panas
radiasi. Pada blok silinder ini antara lain dipasang poros engkol, poros
bubungan dan roda tuning.

Gambar 4.6 Blok Silinder (Cylinder Block)
4.4 Silinder (Cylinder Liner)
Cylinder liner, biasanya terbuat dari paduan baja tuang yang dikeraskan merupakan pelapis silinder yang digunakan
untuk memperbaiki silinder. Keadaan ini biasa digunakan ketika dinding silinder
sudah aus dan tidak dapat digunakan lagi serta telah melewati ukuran standar (over size).
Ada dua macam selonsong atau pelapis
silinder, yaitu pelapis silinder model basah (wet type) dan pelapis silinder model kering (dry type). Pemasangan pelapis silinder pada silinder dilakukan
dengan teliti. Bagian bawah pelapis silinder model basah memiliki cincin karet
untuk mencegah kebocoran air pendingin. Pelapis silinder ini berhubungan
langsung dengan air pendingin yang bersirkulasi dalam blok motor.
Pelapis silinder model kering
berhubungan dengan permukaan dinding silinder dan tidak berhubungan langsung
dengan air pendingin. Pada waktu
pemasangan, pelapis model kering
dipres. Namun, sebelumnya diameter lubang silinder blok motor dibor sebesar
diameter luar pelapis silinder dengan diberi sedikit toleransi.
![]() |
Gambar 4.7 Cylinde Liner
4.5 Karter (Oil Pan)
Karter sering juga disebut bak
minyak atau bak engkol, adalah bagian motor yang mendukung dan menutup bagian
dari poros engkol (crank shaft) dari
motor. Letaknya di bagian bawah blok mesin. Gunanya adalah untuk menampung
minyak pelumas (oli) yang akan atau sudah bersirkulasi dalam motor. Bak minyak
ini dibuat dari pelat baja yang dipres.
Di bagian bawah minyak diberi baut
penyumbat/cerat oli (drain plug) untuk
mengeluarkan minyak pelumas pada waktu akan ganti oli. Untuk menghindari kebocoran
atau tetesan pada baut penyumbat, maka antara baut penyumbat dan karter diberi
gasket (packing).
Untuk mengetahui banyaknya minyak
pelumas pada karter, maka di bagian sisi blok motor terdapat sebuah lubang
dengan batang (bilah) pengukur minyak (oil
stick). Pada bilah pengukur minyak ini terdapat tanda F (Full) dan E (Empty) atau tanda garis sebanyak 2 buah atas dan bawah. Minyak
pelumas motor pada karter harus berada di antara bilah F dan E atau di antara
tanda garis atas dan
bawah. Bila pengukur menunjuk pada
tanda E atau garis bawah segera tambahkan minyak secukupnya.

Gambar
4.8 Karter (Oil Pan)
4.6 Manifold
Manifold
adalah komponen berbentuk pipa atau ruang yang ada lubang-lubangnya. Manifold pada motor diesel terbagi atas
2 macam, yaitu manifold masuk
(saluran pemasukan udara) dan manifold
buang (saluran pembuangan gas bekas). Manifold
masuk (intake manifold) terdiri atas
saluran yang menyalurkan udara segar ke lubang-lubang masuk yang pada akhirnya
akan masuk ke silinder motor. Manifold
buang (exhaust manifold) menyalurkan
gas bekas pembakaran dari lubang keluar pipa pengeluaran.
Konstruksi manifold masuk dan manifold
keluar ada yang terpisah akan tetapi ada juga sistem menyatu. Pada jenis manifold masuk dan manifold keluar yang menyatu dimaksudkan supaya panas yang
dipancarkan oleh saluran pembuangan dapat dipakai untuk memanaskan pipa
pemasukan agar udara yang masuk ke dalam silinder motor menjadi hangat.

Gambar 4.9 Manifold
Keterangan :
- Manifold buang (Exhaust Manifold)
- Packing manifold buang
- Packing manifold masuk
- Manifold masuk (Intake Manifold)
4.7 Torak (Piston)
Torak atau piston atau ada juga yang menyebutnya
“seher” adalah komponen mesin untuk mengubah atau mentransfer tekanan
pembakaran yang menjadi gerak lurus (sliding)
yang selanjutnya dengan perantara pena torak, batang torak dan poros engkol,
gerak lurus dari torak tersebut diubah menjadi gerak berputar.
Fungsi dari
torak adalah :
a.
Untuk menghisap udara
b.
Untuk memampatkan udara
c.
Untuk menerima dan meneruskan tenaga hasil pembakaran
ke poros engkol melalui batang pemutar (connecting
rod)
d.
Untuk membuang gas sisa pembakaran
Torak pada
umumnya terbuat dari bahan baja aluminium tuang. Ukuran torak pada bagian atas
lebih kecil daripada bagian bawahnya. Hal ini
dimaksudkan
karena bagian atas torak lebih banyak menerima panas dan apabila torak telah mencapai suhu kerja, maka bagian
yang kecil tersebut akan memuai sehingga bagian atas serta bawah torak menjadi
sama.
Pada bagian
tengah torak terdapat pena torak (piston
pin) yang terbuat dari baja campuran dan berfungsi untuk menghubungkan
torak dengan batang pemutar (connecting
rod).

Gambar
4.10 Torak (Piston)
4.8 Cincin Torak (Ring Piston)
Cincin torak
atau disebut juga pegas torak adalah suatu komponen berbentuk bulat melingkar
seperti cincin dengan fungsi untuk perapat dan menjaga agar gas tidak keluar
selama langkah kompresi dan langkah usaha dalam ruang bakar. Cincin torak juga
berfungsi untuk mengikis minyak pelumas (oli) dari dinding silinder, mencegah
pelumas masuk ke dalam ruang bakar dan memindahkan sebagian besar panas torak
ke dinding silinder.
Ditinjau dari
fungsinya, cincin torak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu cincin kompresi dan
cincin oli. Cincin kompresi pada torak biasanya 2 buah. Fungsi cincin kompresi
adalah sebagai perapat agar kompresi tidak bocor ke dalam ruang engkol. Saat
pemasangannya, celah cincin kompresi harus diatur sedemikian rupa sehingga
celah tersebut tidak terletak segaris dengan pena
engkolnya. Permukaan nomor-nomor
cincin kompresi juga tidak boleh terbalik. Ring kompresi harus dipasang di
bagian paling atas dan seterusnya. Selain itu, celah cincin torak tidak boleh
terlalu besar atau terlalu kecil. Celah cincin torak yang terlalu besar
berakibat bocornya gas, sedangkan celah cincin torak yang terlalu kecil
berakibat cincin mudah patah.
Cincin oli berbeda dengan cincin
kompresi. Cincin oli berlubang-lubang pada sisinya dengan fungsi mengikis
kelebihan oli pada dinding silinder dan memberikan lapisan oli yang tipis pada
dinding silinder agar tidak cepat aus. Jumlah cincin oli yang dipasang
pada torak biasanya 1 buah.

Gambar 4.11 Cincin Torak (Ring Piston)
4.9 Batang Pemutar (Connecting
Rod)
Batang pemutar
(batang piston/lengan piston) terbuat dari campuran baja chrom nikel atau baja
yang dipadu dengan vanadium. Batang pemutar berguna untuk menghubungkan torak
dengan poros engkol. Batang pemutar harus terbuat dari bahan yang kuat dan
tahan terhadap tekanan yang besar karena batang pemutar harus mampu memindahkan
tekanan yang tinggi dari torak kepada poros engkol, akan tetapi tidak boleh
melentur.
Pada kepala
batang pemutar terdapat bos yang berhubungan dengan pena torak (piston pin). Sedangkan pada kaki batang
pemutar terdiri dari 2 bagian yaitu bagian bawah yang dapat terlepas dan bagian
atas yang bersatu dengan batang
Diantara bagian
bawah dan bagian atas terdapat bantalan metal yang biasa disebut dengan metal
jalan (bearing insert).
![]() |
Gambar 4.12 Batang Pemutar (Connecting Rod)
4.10 Poros Engkol (Crank Shaft)
Poros engkol (Crank Shaft) atau terkadang ahli mekanik
dan orang awam menyebutnya ‘kruk as’. Komponen ini letaknya di dalam bak oli atau bagian bawah blok mesin.
Fungsinya adalah untuk mengubah gerak bolak balik (translasi) batang torak (connecting rod) menjadi gerakan
berputar. Pada poros ini juga terpasang roda gila (fly wheel). Dari poros engkol inilah tenaga motor diteruskan ke
roda gigi transmisi. Poros engkol juga meneruskan gerakan motor ke poros nok (cam shaft). Poros engkol terbuat dari
bahan baja dan nikel yang ditempa atau dituang.
Pada poros engkol terdapat
beberapa komponen, yaitu :
a.
Poros utama
Adalah poros tempat berputarnya
poros engkol pada blok motor. Poros utama berputar pada lapisan logam putih
yang disebut metal duduk (main bearing
insert).
Metal duduk dibedakan menjadi 2
macam :
·
Yang disenyawakan (metal cor)
·
Yang
tidak disenyawakan (metal daun)
b.
Dudukan engkol
Adalah untuk
tempat duduknya batang pemutar. Dudukan engkol berputar juga pada metal jalan.
c.
Pipi engkol
Berfungsi untuk menghubungkan
antara poros satu dengan poros lainnya.
d.
Roda gigi timing
poros engkol (crank shaft sprocket)
Berfungsi
untuk memutar roda gigi timing poros
bubungan, roda gigi idler dan roda gigi pompa bahan bakar.

Gambar 4.13 Poros Engkol
(Crank Shaft)
Gambar 4.14 Penampang
Poros Engkol
4.11 Katup (Valve)
Katup (valve) biasa disebut juga klep, adalah
komponen berbentuk seperti payung atau cendawan yang dipasang pada kepala
silinder. Katup pada motor
diesel 4 langkah terdiri atas katup hisap dan katup buang.
Katup hisap adalah katup yang
digunakan untuk membuka dan menutup saluran hisap untuk memasukkan udara segar
ke dalam silinder. Katup buang adalah katup yang digunakan untuk membuka dan
menutup saluran pembuangan untuk membuang gas sisa pembakaran dari dalam
silinder. Selain itu katup berfungsi mencegah kebocoran kompresi dan letupan
pembakaran.
Pada motor diesel 4 langkah,
setiap silinder setidaknya memiliki satu katup hisap dan satu katup buang,
namun demikian saat ini juga terdapat motor induk kapal (marine engine) yang setiap silindernya terdapat 4 katup (2 katup
hisap dan 2 katup buang). Hal ini dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi
volumetrik sehingga pemanfaatan bahan bakar dapat lebih efektif dan daya yang
dihasilkan pun menjadi lebih besar.
Katup pada umumnya dibuat dari
baja tahan panas dan tahan karat dengan elemen-elemen lain seperti zat arang,
silicon, chrom nikel, wolfram dan mangaan.
Saat kompresi dan selama
pembakaran berlangsung di dalam silinder, katup-katup ini bertugas menutupi
lubang atau saluran pada silinder. Pada saat
pembakaran berakhir, katup buang (exhaust valve) segera membuka, sehingga
gas sisa pembakaran keluar dari lubang katup menuju manifold. Setelah proses pembuangan sisa pembakaran selesai, katup
hisap membuka sehingga udara segar terhisap masuk ke ruang silinder.
Perbedaan katup masuk dan katup
buang adalah :
Tabel 4.1 Perbedaan katup masuk dan
katup buang
Katup Masuk
|
Katup Buang
|
1. Biasanya diameter lebih besar
daripada katup buang
2.
Terdapat tanda IN
3.
Mudah ditarik magnet
4.
Piring katup tipis
|
1. biasanya diameter lebih kecil
daripada katup masuk
2.
Terdapat tanda EX
3. Sukar ditarik magnet (banyak
campuran nikel)
4.
Piring katup tebal (supaya tahan panas)
|

Gambar 4.15 Katup (Valve)
4.12 Mekanisme Katup
(Valve Mechanism)
Yang dimaksud dengan mekanisme
katup adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen untuk mendukung
proses kerja katup menutup dan membuka saluran hisap dan buang.
Komponen pendukung atau
bagian-bagian dari mekanisme katup adalah :
a.
Katup (valve)
b. Pegas katup (valve spring), berguna untuk mengembalikan kedudukan katup pada
waktu katup menutup.
c. Kunci penahan pegas, berguna untuk
menahan pegas tekan dengan penahan pegasnya.
d. Sekrup penyetel dan mur pengunci,
berguna untuk menentukan penyetelan celah katup (speling) dan menahan duduknya baut penyetel supaya tidak berubah.
e. Batang penumbuk katup (push rod), biasa disebut juga tappet,
berguna untuk menerima tekanan dari gerak putar nok poros bubungan dan
diteruskan menjadi tekanan lurus kepala katup tersebut.
f. Pelatuk katup (rocker arm), berguna untuk menghantar
tekanan dari batang penumbuk katup dan meneruskan kepada ujung batang katup.
g. Dudukan katup (valve seat), sebagai tempat penutupan
katup-katup yang dirapatkan dengan bidang katup.
h. Pengangkat katup (valve lifter), berguna untuk menjamin
bekerjanya katup-katup agar gerakannya dapat menjadi lurus dari batang penumbuk
katup tersebut.
![]() |
Gambar 4.16 Mekanisme
Katup
4.13 Poros Bubungan (Cam Shaft)
Poros bubungan,
banyak juga yang menamakan poros nok atau nokken as. Istilah tersebut digunakan
sesuai dengan bentuk bendanya. Posisi poros pada bagian tertentu diberi
gunungan (bubungan) atau cam.
Komponen poros bubungan hanya ada
pada motor 4 langkah. Fungsinya, untuk mengatur waktu membuka dan menutupnya
katup-katup. Mekanisme yang menggerakkan poros bubungan bersumber dari gerakan
poros engkol (crank shaft) lewat
suatu sistem yang melibatkan timing gear, timing chain atau timing belt.
Poros bubungan
terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :
a.
Roda gigi timing, putarannya didapatkan dari poros
engkol agar dapat mengatur dan melaksanakan pembukaan dan penutupan katup, baik
katup masuk maupun katup buang yang bekerja menurut proses kerja motor
tersebut.
Bantalan poros
bubungan (bearings), adalah bagian
dari poros bubungan yang berguna untuk menempatkan dan berputarnya poros
bubungan pada
b. tempat kedudukannya baik yang
terletak pada blok motor ataupun yang terletak pada kepala silinder motor.
c. Bubungan (cam), adalah bagian dari poros bubungan yang bertugas mengadakan
pembukaan dan penutupan katup.
d. Gigi sentrik, berguna untuk
memutar poros pompa oli.

Gambar 4.17 Poros
Bubungan (Cam Shaft)
4.14 Roda Gigi
Roda gigi atau
yang lebih dikenal dengan gear (gir),
adalah sebuah komponen motor berbentuk piringan bergerigi untuk memindahkan
putaran dari poros ke poros lainnya. Dalam suatu sistem biasanya digunakan dua
atau lebih roda gigi yang dirancang agar saling berkaitan.
Bila
berpasangan, roda gigi yang jumlah giginya banyak disebut geai sedangkan yang jumlah giginya
yang sedikit disebut pinion.
4.15 Roda Gila (Fly Whell)
Roda gila,
namanya yang lain adalah roda gaya,
roda penerus, adalah sebuah komponen berupa sebuah piringan yang dipasangkan
pada flens di ujung poros engkol.
Bagian tepi roda gila biasanya memiliki cincin bergigi untuk pertautan dengan
roda gigi motor starter pada saat
motor dihidupkan. Karena
itu, tanpa roda gila hampir tidak mungkin menghidupkan mesin. Kalaupun mungkin,
putaran mesin menjadi tidak teratur. Bobot yang dimiliki roda gila inilah yang
menyebabkan putaran poros engkol mantap dan halus.
Roda gila dipasang kokoh pada
ujung poros engkol sehingga tidak mudah bergeser dari dudukannya. Ini untuk
menjamin agar roda gila, mesin dan kode penyalaan tetap pada posisi yang benar.
Fungsi lain dari roda gila adalah
sebagai tempat untuk memasang kopling. Kopling terpasang pada roda gila berikut
tempurung yang seputar sisinya disekrup pada roda gila. Permukaan salah satu
roda gila (yang berdempetan dengan kopling) dibubut sangat halus. Jadi
disamping sebagai alat untuk meratakan putaran mesin, roda gila juga merupakan
alat untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari motor ke poros gardan
(sebagai alat bantu penangkapan ikan) melalui kopling.
![]() |
Gambar
4.18 Roda Gila (Fly Whell)
Secara garis besar konstruksi
motor diesel dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mesin dan kelengkapan mesin.
Unit mesin adalah bagian yang langsung menghasilkan tenaga dan terdiri dari
blok motor, kepala silinder, torak beserta batangnya, poros engkol, poros
bubungan serta bagian yang lainnya.
Untuk beroperasinya
motor diesel sebagaimana mestinya maka masih diperlukan kelengkapan mesin
lainnya. Kelengkapan-kelengkapan yang dibutuhkan oleh suatu motor diesel yaitu
sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem bahan bakar, sistem start, sistem
kelistrikan dan sistem pembuangan gas bekas. Dengan adanya
kelengkapan-kelengkapan ini maka motor diesel baru dapat bekerja dengan baik.
Kepala silinder
biasanya terbuat dari baja tuang dan dipasang pada bagian atas permukaan blok
silinder. Untuk motor dengan jumlah silinder lebih dari 2 buah, biasanya kepala
silinder ini berupa blok yang memanjang seperti blok silinder. Umumnya kepala
silinder dapat dipisahkan dari blok silinder.
Blok silinder yang
biasa disebut tubuh motor ini memiliki satu atau beberapa buah silinder motor.
Pada setiap blok silinder terdapat sebuah torak yang dipasangkan pada salah
satu ujung batang torak, sedangkan ujung batang torak lainnya langsung
dihubungkan dengan poros engkol. Di bagian dalam blok silinder, pada
sekelilingnya, terdapat mantel air (water
jacket) untuk mensirkulasikan air pendingin.
Cylinder liner, biasanya terbuat dari paduan baja tuang yang
dikeraskan merupakan pelapis silinder yang digunakan
untuk memperbaiki silinder. Keadaan ini biasa digunakan ketika dinding silinder
sudah aus dan tidak dapat digunakan lagi serta telah melewati ukuran standar (over size).
Karter sering juga disebut bak
minyak atau bak engkol, adalah bagian motor yang mendukung dan menutup bagian
dari poros engkol (crank shaft) dari
motor. Letaknya di bagian bawah blok mesin. Gunanya adalah untuk menampung
minyak pelumas (oli)
yang akan atau sudah bersirkulasi dalam motor. Bak minyak ini dibuat dari pelat
baja yang dipres.
Manifold adalah komponen berbentuk pipa atau ruang
yang ada lubang-lubangnya. Manifold
pada motor diesel terbagi atas 2 macam, yaitu manifold masuk (saluran pemasukan udara) dan manifold buang (saluran pembuangan gas bekas).
Torak atau piston atau ada
juga yang menyebutnya “seher” adalah komponen mesin untuk mengubah atau
mentransfer tekanan pembakaran yang menjadi gerak lurus (sliding) yang selanjutnya dengan perantara pena torak, batang torak
dan poros engkol, gerak lurus dari torak tersebut diubah menjadi gerak
berputar. Cincin
torak atau disebut juga pegas torak adalah suatu komponen berbentuk bulat
melingkar seperti cincin dengan fungsi untuk perapat dan menjaga agar gas tidak
keluar selama langkah kompresi dan langkah usaha dalam ruang bakar.
Batang pemutar (batang piston/lengan piston) terbuat dari campuran baja
chrom nikel atau baja yang dipadu dengan vanadium. Batang pemutar berguna untuk
menghubungkan torak dengan poros engkol. Batang pemutar harus terbuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap
tekanan yang besar.
Poros engkol (Crank Shaft) atau terkadang ahli mekanik
dan orang awam menyebutnya ‘kruk as’. Komponen ini letaknya di dalam bak oli
atau bagian bawah blok mesin. Fungsinya adalah untuk mengubah gerak bolak balik
(translasi) batang torak (connecting rod)
menjadi gerakan berputar.
Katup pada motor diesel 4 langkah
terdiri atas katup hisap dan katup buang. Katup hisap adalah katup yang
digunakan untuk membuka dan menutup saluran hisap untuk memasukkan udara segar
ke dalam silinder. Katup buang adalah katup yang digunakan untuk membuka dan
menutup saluran pembuangan untuk membuang gas sisa pembakaran dari dalam
silinder.
Poros bubungan, banyak juga yang
menamakan poros nok atau nokken as. Istilah tersebut digunakan sesuai dengan
bentuk bendanya. Posisi poros pada
bagian tertentu diberi gunungan
(bubungan) atau cam. Komponen poros
bubungan hanya ada pada motor 4 langkah. Fungsinya, untuk mengatur waktu
membuka dan menutupnya katup-katup, mekanisme yang menggerakkan poros bubungan
bersumber dari gerakan poros engkol (crank
shaft).
Roda gigi atau yang lebih dikenal
dengan gear (gir), adalah sebuah
komponen motor berbentuk piringan bergerigi untuk memindahkan putaran dari
poros ke poros lainnya. Dalam suatu sistem biasanya digunakan dua atau lebih
roda gigi yang dirancang agar saling berkaitan.
Roda gila dipasang kokoh pada
ujung poros engkol sehingga tidak mudah bergeser dari dudukannya. Fungsi roda gila adalah menyebabkan putaran poros engkol mantap dan
halus.
|
A. Pilihlah jawaban yang paling benar !
2.
Berikut
ini komponen-komponen utama dari motor diesel kecuali :
e.
Kepala silinder
f.
Blok silinder
g.
Karter
h. Karburator
2. Komponen motor
diesel yang terdapat cekungan-cekungan sebagai ruang bakarnya dan lubang-lubang
untuk kedudukan katup masuk dan katup buang serta terdapat saluran untuk jalan
keluar masuk gas sisa pembakaran adalah :
a.
Kepala
silinder
b.
Katup masuk
dan katup buang
c.
Poros engkol
d.
Roda gila
3. Alat apakah yang sebaiknya
digunakan untuk mengeraskan atau mengencangkan mur atau baut kepala silinder :
a.
Kunci inggris
b.
Kunci momen
c.
Kunci sock
d.
Kunci pas
4. Berikut
ini adalah pernyataan yang benar mengenai jumlah minyak pelumas pada karter :
a.
Apabila minyak
pelumas berada pada bagian atas tanda F oil
stick maka minyak pelumas harus ditambah
b.
Apabila minyak
pelumas berada pada bagian bawah tanda E oil
stick maka minyak pelumas harus dikurangi
c.
Apabila minyak
pelumas berada pada bagian bawah tanda E oil
stick maka minyak pelumas harus ditambah
d. Minyak
pelumas dalam karter tidak perlu di cek selama 10.000 jam
5. Fungsi dari exhaust
manifold adalah :
a. Menyalurkan udara segar ke
lubang-lubang masuk silinder motor
b. Menyalurkan gas bekas pembakaran
dari lubang keluar pipa pengeluaran
c. Memancarkan
panas dari proses pembakaran bahan bakar
d. Mendinginkan
bagian-bagian yang selalu mendapatkan tekanan akibat proses kompresi
7. Berikut ini adalah fungsi kerja dari torak, kecuali :
a.
Untuk
menghisap udara
b.
Untuk
memampatkan udara
c.
Untuk
mensirkulasikan media pendingin
d.
Untuk membuang
gas sisa pembakaran
7. Berikut
ini merupakan komponen-komponen yang terdapat pada poros engkol, kecuali :
a.
Ring piston
b.
Dudukan engkol
c.
Pipi engkol
d.
Roda gigi timing poros engkol
8. Sistem yang terdiri dari beberapa
komponen untuk mendukung proses kerja katup menutup dan membuka saluran hisap
dan saluran buang, adalah pengertian dari :
a.
Mekanisme
torak
b.
Mekanisme
pejalan
c.
Mekanisme
pembakaran
d. Mekanisme katup
9.
Fungsi dari poros
bubungan adalah :
e. Mengkompresi udara
f.
Mengatur
waktu membuka dan menutupnya katup-katup
g.
Tempat dudukan katup-katup
baik hisap maupun buang
h.
Berguna
untuk menahan pegas tekan dengan penahan pegasnya
10.
Berikut ini adalah
fungsi dari roda gila, kecuali :
a. Membuat
putaran poros engkol mantap dan halus
b. Menambah tenaga
motor diesel
c. Tempat
untuk memasang kopling
d. Tempat
untuk memasang puli
B. Jawablah dengan singkat, jelas dan tepat !
5. Untuk dapat beroperasi maka motor diesel tidak hanya
memerlukan konstruksi mesin saja akan tetapi diperlukan juga kelengkapan yang
lain. Sebutkan
kelengkapan motor diesel untuk mendukung proses operasinya !
6. Bagaimana caranya
agar diantara blok dan kepala silinder tidak terjadi kebocoran !
7.
Jelaskan cara yang
tepat mengencangkan baut kepala silinder agar kepala silinder tidak melengkung
!
8.
Jelaskan fungsi dari
karter (oil pan) !
6.
Apa yang dimaksud
dengan manifold ? Sebut dan jelaskan
2 macam manifold yang ada pada motor
diesel !
11.
Ditinjau
dari fungsinya, cincin torak dibedakan menjadi 2 macam, sebut dan jelaskan
masing-masing !
12.
Jelaskan fungsi dari
batang pemutar dan mengapa syarat batang pemutar harus terbuat dari bahan yang
kuat !
13.
Sebutkan dan jelaskan
mengenai komponen-komponen yang terdapat pada poros engkol !
14.
Katup (valve) pada motor diesel 4 langkah
terbagi menjadi 2, sebutkan dan jelaskan fungsi masing-masing !
15.
Sebutkan komponen pendukung atau
bagian-bagian dari mekanisme katup !
C. Lengkapilah pernyataan di bawah ini dengan menuliskan huruf dari
sekumpulan jawaban pada kolom sebelah kanan yang paling tepat !
1…..
|
Kepala silinder
|
A. Piston
Pin
|
2…..
|
Bak minyak pelumas
|
B. Poros engkol
|
3…..
|
Saluran pembuangan gas sisa pembakaran
|
C. Cylinder Block
|
4…..
|
Penghubung torak dengan batang pemutar
|
D. Piston
|
5…..
|
Tipe/macamnya ada
2, tipe basah (wet type)dan tipe
kering (dry type)
|
E. Rocker
Arm
|
6…..
|
Tubuh motor
|
F. Cylinder
Head
|
7…..
|
Fungsinya menghisap udara, memampatkan
udara, dan meneruskan tenaga hasil pembakaran ke poros engkol dan membuang
gas sisa pembakaran
|
G. Cylinder
Liner
|
8…..
|
Bentuknya melingkar, berjumlah 2 buah dan
berfungsi sebagai perapat agar kompresi tidak bocor ke dalam ruang engkol
|
H. Exhaust
Manifold
|
9…..
|
Kruk as, crank
shaft
|
I. Cincin kompresi
|
10…
|
Berfungsi untuk menghantar tekanan dari
batang penumbuk katup dan meneruskan kepada ujung batang katup
|
J. Karter
|
BAB 5
SISTEM OPERASI MOTOR DIESEL
|
Setelah mempelajari pembahasan materi, berhasil menyelesaikan/melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini, Saudara dapat menjelaskan mengenai sistem operasi motor diesel diantaranya sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendinginan dan sistem start motor.
|
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria sebagai
berikut :
9. Mampu menjelasan sistem bahan bakar motor diesel.
10.
Mampu menjelaskan sistem
pelumasan motor diesel.
11.
Mampu menjelaskan sistem
pendinginan motor diesel khususnya untuk keperluan di kapal.
12.
Mampu menjelaskan sistem
start motor diesel.
13. Mampu menghitung daya atau
tenaga motor diesel.
|
9. Sistem Bahan Bakar
10. Sistem Pelumasan
11. Sistem Pendinginan
12. Sistem Start (Starting
System)
13. Daya Motor Diesel
A. Buku Utama
:
8.
Aliredjo,
Subroto., (2006). Materi Pengetahuan
Mesin Kapal Perikanan, Diktat Pelatihan (tidak dipublikasikan), Jakarta :
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.
9.
Anonimous.,
(1980). Buku Petunjuk 2 Mesin Diesel
Yanmar, Jakarta : Yanmar.
10. Karyanto, E., (2002). Panduan Reparasi Mesin Diesel, Dasar
Operasi Service, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
11. Karyanto,
E., (2001). Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting
Motor Diesel, Jakarta
: CV. Pedoman Ilmu Jaya.
B. Buku
Penunjang :
5.
Nugroho,
Amien., (2005). Ensiklopedi Otomotif, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
6.
Maleev,
V.L., (1991). Operasi dan Pemeliharaan
Mesin Diesel, Jakarta : PT. Erlangga.
|
Telah dibahas
sebelumnya bahwa secara garis besar konstruksi motor diesel dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu mesin dan kelengkapan mesin. Unit mesin adalah bagian
yang langsung menghasilkan tenaga dan terdiri dari blok motor, kepala silinder,
torak beserta batangnya, poros engkol, poros bubungan serta bagian yang
lainnya.
Untuk
beroperasinya motor diesel sebagaimana mestinya maka masih diperlukan
kelengkapan mesin lainnya. Kelengkapan-kelengkapan
yang dibutuhkan oleh suatu motor diesel yaitu sistem pelumasan, sistem
pendinginan, sistem bahan bakar dan sistem start. Dengan adanya
kelengkapan-kelengkapan ini maka motor diesel baru dapat bekerja dengan baik.
Pada bab ini akan dijelaskan
mengenai sistem operasi motor diesel yang mencakup sistem bahan bakar, sistem
pelumasan, sistem pendinginan dan sistem start.
URAIAN MATERI
URAIAN MATERI |
5.1 Sistem Bahan
Bakar
Sistem bahan bakar dari instalasi
motor diesel didefenisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk menangani
minyak bahan bakar dari titik diserahkannya ke instalasi sampai mencapai
pengabut bahan bakar.
5.1.1 Sistem
Pengaliran Bahan Bakar
Jika kebetulan terdapat kotoran
kecil atau air masuk ke dalam bahan bakar, maka keawetan pemakaian pompa
injeksi dan pengabut yang merupakan bagian yang terpenting dari motor diesel
akan sangat berkurang. Dengan demikian bahan bakar harus cukup tersaring dan
bersih. Untuk inilah, maka motor diesel dilengkapi dengan alat penyaring bahan
bakar (fuel filter) yang mempunyai
kemampuan tinggi.
Tentu bahan bakar di dalam tangki
pun harus bersih. Bahan bakar dalam tangki (fuel
tank) disalurkan keluar oleh pompa perpindahan bahan bakar melalui filter kemudian masuk ke pompa injeksi
untuk dikabutkan di dalam ruang bakar melalui pengabut (nozzle). Bahan bakar yang merembes dari pengabut ditampung oleh
pipa saluran balik (fuel return line)
dan kembali ke tangki bahan bakar.
Dengan digerakkan oleh motor, maka
pompa injeksi (injection pump)
menekan bahan bakar dan mengalirkannya melalui saluran pembagi ke pengabut dan
selanjutnya di kabutkan ke dalam silinder menurut urutan pengapian.
![]() |
Gambar 5.1 Sistem Bahan Bakar
Mesin Kapal
5.1.2 Sistem
Penyemprotan Bahan Bakar
Fungsi dari sistem penyemprotan
bahan bakar motor diesel adalah:
a. Mengalirkan bahan bakar dari
tangki harian sampai ke ruang pembakaran
b. Mengatur jumlah bahan bakar yang
disemprotkan
c.
Mengatur saat penyemprotan yang tepat
d.
Mengatur lamanya penyemprotan
e. Menekan bahan bakar dengan tekanan
tinggi (200-300 Kg/cm2)
f. Mengabutkan bahan bakar dan mendistribusikan
ke seluruh ruang pembakaran
Sistem penyemprotan bahan bakar
sangat vital pada suatu motor karena bahan bakar yang disemprotkan dengan
sempurna akan menghasilkan tenaga motor yang maksimal. Jadi kalau ada gangguan
pada sistem penyemprotan bahan bakar maka tenaga motor akan terganggu dan
bahkan dapat menyebabkan motor akan sangat sulit untuk dijalankan. Juga dapat
menyebabkan kerusakan terhadap motor itu sendiri. Sistem penyemprotan bahan
bakar adalah jantungnya motor.

Gambar 5.2 Sistem Bahan Bakar Motor
Diesel
5.1.3 Pompa Penekan Bahan Bakar (Fuel
Injection Pump)
Pompa penekan bahan bakar adalah
suatu kelengkapan motor yang mempunyai tugas untuk menekan bahan bakar menuju
ke pengabut (nozzle) serta membagi
bahan bakar tersebut ke setiap silinder atau ruang bakar motor sesuai dengan
urutan pengapian (Firing Order) dari
motor tersebut pada waktu dan jumlah yang tepat.
Berdasarkan dari sirkulasi bahan
bakar maka pompa penekan bahan bakar ada yang dilengkapi dengan pompa pemindah
bahan bakar (transfer pump) bila
tangki bahan bakarnya berada di bawah mesin dan tanpa dilengkapi dengan pompa
pemindah bila tangki bahan bakarnya di atas mesin.

Gambar 5.3 Fuel Injection Pump
Keterangan :
1.
Tangki bahan bakar
2.
Pipa masuk dari tangki menuju pompa pemindah
3. Pipa keluar dari pompa menuju
saringan bahan bakar
4. Pipa keluar dari saringan bahan
bakar menuju pompa penekan bahan bakar
5. Pipa tekanan tinggi dari pompa
penekan bahan bakar menuju ke pengabut
6.
Pipa pengembali bahan bakar
7.
Pipa pengembalian bahan bakar
8.
Pengabut
9.
Pompa pemindah bahan bakar
10. Tombol
starter
11. Pipa saluran kelebihan bahan bakar
dari pompa penekan bahan bakar
12. Saringan
bahan bakar
5.1.4 Prinsip Kerja Pompa Penekan Bahan Bakar
Pada motor diesel tiap-tiap
silinder motor tersebut biasanya mempunyai satu kelengkapan pompa penekan bahan
bakar. Misalnya motor 1 silinder mempunyai 1 buah kelengkapan pompa penekan
bahan bakar dan untuk motor 4
silinder mempunyai 4 buah
kelengkapan pompa penekan, demikian pula untuk motor 6 silinder dan seterusnya.

Gambar 5.4 Prinsip Kerja Pompa Penekan Bahan Bakar
-
Plunyer
bertugas menekan bahan bakar menuju ke pengabut melalui katup pelepas dan pipa
tekanan tinggi. Bahan bakar ini ditekan oleh plunyer dengan tekanan yang
tinggi.
-
Pada
waktu plunyer bergerak ke bawah, katup pelepas tertutup, pintu masuk dan pintu
simpangan terbuka. Pintu masuk berhubungan dengan saluran pemasukan bahan bakar
sedangkan pintu simpangan mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak dikabutkan
untuk kembali ke tangki lagi. Pada waktu plunyer bergerak ke atas, pintu masuk
dan pintu simpangan tertutup, sedangkan katup pelepas terbuka dan bahan bakar
tersebut dipotong oleh plunyer dan ditekan ke atas menuju ke katup pelepas
selanjutnya menuju ke pengabut, pada pengabut ini bahan bakar yang bertekanan
tinggi akan mengangkat bagian jarum pengabut yang tirus pada bagian dalam dari
pengabut.
Selanjutnya bahan bakar dapat
dikabutkan ke ruang bakar dari motor dalam bentuk partikel-partikel yang
sifatnya mudah terbakar. Langkah dari plunyer selalu tetap, tetapi langkah
pemompaan berbeda-beda, hal ini tergantung
pada posisi dari plunyer itu
sendiri. Pada keadaan tidak memompa bahan bakar, plunyer langsung berhubungan
dengan saluran simpangan.
5.1.5 Pengaturan
Banyaknya Bahan Bakar Yang Disemprotkan
Pada bagian bawah dari batang
plunyer terdapat pelat pemutar, yaitu pelat yang menghubungkan plunyer dengan
tabung pemutar. Tabung pemutar plunyer dihubungkan dengan batang pengatur bahan
bakar, gerakan batang pengatur bahan bakar (Control
Rod) ke kiri dan ke kanan untuk
mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang dikabutkan oleh pengabut. Dengan
kata lain, panjang langkah pemompaan plunyer di dalam silinder selalu konstan,
tetapi dengan memutarkan plunyer di dalam silinder tersebut dapat diatur
banyaknya bahan bakar yang dipompakan oleh plunyer.
Disamping itu dengan memutarkan
posisi plunyer tersebut, plunyer dapat pula tidak menghasilkan pemompaan bahan
bakar.

Gambar 5.5 Pengontrol Banyaknya Penyemprotan Bahan Bakar
Pada
gambar dapat dilihat bila alur tegak pada plunyer berhubungan dengan pintu
masuk maka pemompaan bahan bakar oleh plunyer dihasilkan posisi maksimum.
Sedangkan bila plunyer diputar dan alur tegak menjauh dari pintu masuk yaitu
pada posisi di tengah akan menghasilkan pemompaan-pemompaan bahan bakar yang
normal. Bila plunyer diputar dan alur tegak menjauh dari pintu
masuk yaitu pada
posisi berhubungan dengan pintu simpangan/pembocoran maka plunyer tidak
menghasilkan pemompaan bahan bakar dan motor akan berhenti sebab bahan bakar
tidak ada yang dipompa atau bahan bakar
tersebut dibocorkan.
5.1.6 Pengabut Bahan Bakar
Pengabut
bahan bakar atau dalam istilah lain disebut Nozzle
adalah suatu komponen untuk menyemprotkan bahan bakar solar dalam
hamburan-hamburan yang sangat halus (berbentuk kabut) ke dalam suatu udara yang
sedang dipadatkan (dikompresi) di dalam ruang bakar silinder motor, dimana
udara yang dipadatkan itu memiliki suhu yang sangat tinggi.
Penghamburan
bahan bakar ke dalam udara yang bersuhu tinggi, menyebabkan bahan bakar menguap
dan membentuk gas yang selanjutnya bahan bakar berubah menjadi gas yang akan terbakar.
![]() |
Gambar 5.6 Bagian-bagian
dan Tipe Pengabut
Pada gambar 5.6 pada sebelah kiri
diperlihatkan sebuah nozzle pengabut
bahan baker
Pada pengabut tersebut terdapat sebuah katup
jarum, dimana ujung bawahnya terdiri atas dua bidang kerucut. Kerucut yang
pertama menetap pada dudukannya, sedangkan yang kedua menerima tekanan bahan
bakar. Jika gaya
yang ditimbulkan bahan bakar
melebihi gaya pegas, maka katup akan terangkat ke atas sehingga membuka lubang
pengabut.
Ujung pengabut dapat dibuat dalam
beberapa bentuk, seperti terlihat pada gambar 5.6 sebelah kanan, pengabut (a)
dab (b) dinamakan “pengabut berlubang” (nozzle
katup jarum), dimana setiap lubang berdiameter kira-kira 0,2 sampai 0,3 mm ;
pengabut yang pertama disebut pengabut berlubang tunggal, sedangkan yang kedua
disebut pengabut berlubang banyak. Pengabut (c) dinamakan “pengabut pasak” (pintle nozzle). Ujung katup pasak pada
pengabut tersebut berbentuk silinder dan menonjol keluar ujung pengabut,
sehingga dengan lubang pengabut tersebut ia membuat rongga silinder. Dengan
demikian, apabila katup membuka lubang pengabut, bahan bakar akan mengalir
melalui rongga tersebut dan membuat pancaran berbentuk kerucut berlubang.
5.2 Sistem Pelumasan
Pelumasan yaitu pemberian zat
pelumas diantara dua atau lebih permukaan benda yang bergerak saling bergesekan
sehingga terhindar gesekan langsung. Contoh bagian-bagian yang dilumasi
adalah :
a.
Antara torak dengan tabung silinder
b.
Antara poros dengan bantalan poros
c.
Antar roda gigi – roda gigi
5.2.1 Cara Pelumasan
Pada
motor bakar, untuk menyalurkan pelumas ke bagian-bagian motor terdapat 4 macam
cara yaitu :
a.
Pelumasan Gravitasi
Cara ini
memerlukan sebuah tangki minyak pelumas di atas bagian-bagian motor. Minyak
pelumas disalurkan ke bagian-bagian mesin dengan cara gravitasi.
b.
Pelumasan Splash
(cipratan)
Cara pelumasan
ini khusus dipergunakan untuk pelumasan bearing
lengan torak. Agar pelumasan terlaksana dengan baik maka pada bagian bawah
lengan torak dilengkapi dengan sebuah “penciduk”.
![]() |
Gambar 5.7
Pelumasan Splash
c.
Pelumasan Tekan
Cara pelumasan
yang penyaluran minyak pelumasnya dibantu dengan sebuah pompa. Dengan cara ini
jumlah minyak pelumas yang disalurkan hanya untuk keperluan tertentu. Minyak ini
tidak dapat dipergunakan lagi.
![]() |
Gambar 5.8
Pelumasan Tekan
d.
Pelumasan Sirkulasi
Cara pelumasan
ini menjamin minyak pelumas yang berada dalam karter selalu bersirkulasi ke
bagian-bagian motor. Minyak
pelumas yang telah bersirkulasi akan kembali ke bak penampungan (karter).
![]() |
Gambar 5.9
Pelumasan Sirkulasi
5.2.2 Tujuan
Pelumasan
Tujuan utama pelumasan adalah
untuk mengurangi tingkat keausan benda yang saling bergerak bergesekan dan
mengurangi panas yang berlebihan. Selain itu pelumasan juga berfungsi :
a. Mendinginkan permukaan motor yang
panas akibat dari gesekan
b.
Mengangkut kotoran
c.
Dapat mencegah terjadinya korosif pada bagian motor
d. Mengurangi getaran akibat dari
gesekan
e.
Menstabilkan temperatur
f. Menambah kerapatan antara ruangan
bagian motor yang bergesekan
Untuk melakukan fungsi-fungsi
diatas maka minyak pelumas harus memiliki sifat-sifat yang baik. Sifat-sifat
pelumas yang baik adalah :
a. Memiliki mutu/tingkat pelumasan
yang baik
b. Memiliki sifat pelekatan yang kuat
pada permukaan motor
c.
Memiliki kekentalan yang tepat
d. Memiliki tingkat perubahan
kekentalan yang kecil pada suatu perubahan temperatur
e. Tidak memiliki sifat korosif (karat)
f.
Memiliki sifat penyerap panas yang baik
g.
Tidak mudah menguap
![]() |
Gambar 5.10 Sistem
Pelumasan yang dilengkapi dengan L.O
Cooler
5.2.3 Sistem Pelumasan Motor Kapal
Sistem pelumasan motor kapal
terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Sistem Sump Basah
Sistem sump
basah adalah sistem pelumasan motor yang memanfaatkan karternya sebagai
penampung minyak pelumas.
b.
Sistem Sump Kering
Sistem sump kering yaitu sistem
pelumasan motor yang tidak memanfaatkan karternya sebagai penampung minyak
pelumas tetapi manggunakan tangki tersendiri di luar motor tersebut.
5.3 Sistem
Pendinginan
Pendinginan pada motor bertujuan
untuk mencegah terjadinya panas yang berlebihan pada bagian motor, terutama
disebabkan oleh panas pembakaran sehingga mengurangi tingkat keausan bahan. Selain
itu pendinginan juga berfungsi agar pelumasan motor dapat terselenggara.
Media pendingin yang biasa
digunakan dalam sistem pendinginan motor adalah air (laut dan tawar), udara,
minyak pelumas dan zat cair lainnya. Bagian-bagian motor yang perlu didinginkan
adalah ruang di sekeliling silinder, kepala silinder, katup, bantalan dan
tempat-tempat yang menimbulkan panas dari gesekan.
Sistem pendinginan motor terbagi
menjadi 2, yaitu :
a.
Sistem pendinginan langsung
b.
Sistem pendinginan tidak langsung
5.3.1 Sistem pendinginan langsung
Sistem pendinginan langsung
artinya media pendingin utama langsung bersentuhan dengan bagian-bagian yang
didinginkan. Juga disebut sistem pendinginan terbuka.
![]() |
Gambar 5.11 Sistem
Pendinginan Langsung
Air laut yang
dihisap oleh pompa (4) akan masuk ke insatalasi pendinginan melaui sarangan (1)
yang berada pada kulit kapal yang terendam air. Air laut dapat masuk melalui
sarangan apabila katup Kingston
(2) dalam keadaan terbuka. Kemudian dari katup Kingston, air laut harus disaring dari
kotoran-kotoran oleh saringan air laut / filter
(3), hal ini dimaksudkan agar sistem instalasi tidak terjadi penyumbatan karena
kotoran-kotoran atau sampah yang berasal dari air laut yang dihisap tadi.
Dari filter, air laut melewati Lubricating Oil Cooler (5) yang
berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas motor induk atau motor Bantu.
Konstruksi L.O Cooler biasanya
berbentuk Sheel and Tube yaitu tabung
yang didalamnya terdapat pipa-pipa kecil. Setelah mendinginkan minyak pelumas, selanjutnya air laut masuk ke
motor kapal untuk melakukan proses pendinginan motor. Sirkulasi air pendingin
dalam motor adalah berawal dari bagian bawah motor induk dan naik keatas yaitu
menuju ke kepala silinder. Sirkulasi dari bawah ke atas ini dimaksudkan agar
aliran air tidak terlalu cepat sehingga dapat dengan sempurna memenuhi
bagian-bagian yang perlu didinginkan. Setelah mendinginkan motor, kemudian air
laut dibuang lagi ke laut.
5.3.2 Sistem
pendinginan tidak langsung
Sistem pendinginan tidak langsung artinya terdapat 2 instalasi
pendingin, yaitu instalasi air tawar untuk mendinginkan motor dan instalasi air
laut untuk mendinginkan air tawar tersebut. Media utama (air laut) tidak
langsung bersentuhan dengan bagian (motor) yang didinginkan akan tetapi pendingin utama (air laut)
mendinginkan media pendingin motor (air tawar).

Gambar 5.12 Sistem Pendinginan
Tidak Langsung
Dari keterangan gambar sistem
pendinginan tidak langsung dapat diuraikan sebagai berikut :
Instalasi Utama (Air Laut)
:
Pompa (3)
menghisap air laut. Air laut yang masuk, secara berurutan melewati sarangan
(1), katup Kingston
(11), saringan (2) dan melewati pompa penghisap. Dari pompa penghisap, air laut
menuju ke instalasi pendinginan air tawar. Pada instalasi pendinginan air tawar
ini terjadi proses Heat Exchanger.
Proses Heat Exchanger merupakan proses pertukaran panas, yaitu panas dari
motor dipindahkan ke air tawar, kemudian panas motor yang telah diserap oleh
air tawar
tadi dipindahkan ke air laut,
yang pada akhir instalasi, air laut beserta panasnya akan dibuang kembali ke
laut.
Instalasi Air Tawar :
Air tawar yang bersirkulasi ke
motor adalah berasal dari penampungan air tawar pada tangki air tawar (6), pada
tangki air tawar juga terdapat ventilasi (9) yang berguna sebagai sirkulasi
udara dan pembuang panas air tawar. Dari tangki, air tawar menuju ke instalasi
pendinginan air tawar (4). Panas air tawar yang berasal dari motor akan didinginkan
oleh air laut pada instalasi ini. Seperti pada L.O Cooler, instalasi ini pada umumnya juga berbentuk Shell and Tube. Air tawar dapat
bersirkulasi karena ada daya hisap pompa (5) yang berfungsi untuk menghisap dan
menekan air tawar agar dapat bersirkulasi mendinginkan motor. Setelah
mendinginkan motor maka air tawar akan kembali ke tangki air tawar.
5.3.3
Keuntungan dan kerugian
pendinginan tidak langsung di banding sistem pendinginan langsung.
Keuntungan :
a. Mengurangi kerusakan karena proses
korosi pada motor
b.
Mudah mengatur suhu pendinginan
c.
Panas pada air pendingin (air tawar) dapat dipergunakan
untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mesin pembuat air tawar.
Keuntungan :
a.
Instalasi bertambah rumit
b.
Instalasi membutuhkan banyak ruangan
c.
Harganya mahal
d.
Pemeliharaan lebih banyak
5.4 Sistem Start (Starting System)
Sistem start (Starting System) adalah suatu sistem yang memberikan tenaga awal terhadap motor
untuk melakukan proses pembangkitan daya sampai motor tersebut dapat hidup dari
tenaganya sendiri.
Kalau motor
diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar oleh alat dari luar
sedemikian rupa sehingga udara dalam silinder ditekan pada TMA sampai suatu
tekanan, yang apabila bahan bakar diinjeksikan, akan menyala dan menghasilkan
langkah usaha.
Terdapat dua
persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk start, yaitu :
a.
Kecepatan yang cukup
Apabila
kecepatan untuk menstart rendah maka dikhawatirkan akan terjadi kebocoran kecil
melalui celah cincin torak dan mungkin melalui katup masuk dan katup buang. Ini
dapat menurunkan tekanan kompresi dan temperatur pada akhir langkah di bawah
yang diperlukan untuk menyalakan bahan bakar yang diinjeksikan karena sebagian
dari udara lari dari silinder.oleh sebab itu terdapat kecepatan minimal yang
harus dicapai motor sebelum terjadi penyalaan dan motor dapat memulai
pembakaran. Dalam beberapa
motor kecepatan menstart sekitar 70 – 75 Rpm, sedangkan dalam beberapa motor
kecil dapat mencapai 250 – 300 Rpm.
b.
Perbandingan kompresi yang tepat
Perbandingan
kompresi (Compression Ratio) adalah
perbandingan antara volume silinder pada saat torak berada di TMB dengan volume
silinder pada saat torak berada di TMA. Pada saat start apabila perbandingan
kompresi tidak cukup tinggi dan tepat, maka suhu akhir dari pengisian udara
tekan juga akan terlalu rendah untuk penyalaan.
Banyak cara yang digunakan untuk
menstart motor. Macam-macam cara atau metode menstart adalah :
a.
Secara manual (dengan tenaga manusia)
-
Dengan tali
-
Dengan engkol
b. Start dengan listrik (motor starter)
c.
Start dengan udara tekan
-
Tangki udara
Tangki udara
terdiri dari kotak katup (valves box)
berikut perlengkapannya dan sebuah tangki udara. Terisi di dalamnya udara
untuk start sampai dengan tekanan
30 Kg/cm2. Kapasitasnya berubah perlahan sehubungan dengan pemakaian
motor.
-
Katup pemeriksa (cheeks
valves)
Katup pemeriksa ini terdiri dari
badan (body), pegas katup dan
plunyer. Udara dari katup maneuver menggerakkan plunyer. Untuk itu katup
terbuka secara otomatis dan udara mengalir dari tangki ke katup distribusi.
-
Katup maneuver
Katup maneuver ini terdiri dari
badan (body), katup, pegas katup dan
gagang start. Cara membuka katup pemeriksa adalah dengan membuka/mengatur udara start ke plunyer dari
katup pemeriksa. Ini dijalankan secara manual. Pada motor-motor dengan
sistem start otomatis, katup ini diatur oleh sebuah solenoid.
-
Katup penyalur (distributions
valves)
Katup-katup
penyalur udara untuk start ini terdiri dari katup body dan penutup, digerakkan oleh poros kam (cam shaft). Katup-katup itu berputar sehubungan dengan putaran
motor dan apabila lubang katup itu tiba bersamaan dengan lubang di dalam body katup, udara bertekanan tinggi yang
berada di belakang katup keluar melalui lubang ke katup start.
-
Katup start (starting
valves)
Katup start terdiri dari badan/body, katup dan pegas katup (dan plunyer
pada beberapa model) dan terpasang pada kepala silinder. Katup start terbuka
secara otomatis karena gerakan udara start dan tertutup oleh pegas dan tekanan
di dalam silinder. Udara start masuk ke silinder melalui katup ini dan mendorong
torak untuk menstart motor.
![]() |
Gambar
5.13 Berbagai Macam Posisi Katup Distribusi
![]() |
Gambar 5.14 Sistem
Start Dengan Udara Tekan
5.5 Daya Motor
Diesel
5.5.1 Pengertian
Neraca Kalor
Panas hasil pembakaran bahan bakar
di dalam silinder hanya sebagian saja yang diolah menjadi kerja efektif. Bagian
terbesar justru merupakan panas terbuang yang terakhir ini merupakan kerugian
yang tidak mungkin dihilangkan sama sekali.
Gas buang yang bertemperatur
antara 300º - 600º C merupakan contoh kerugian-kerugian karena tidak
dimanfaatkan. Kerugian kalor dalam gas buang dinamakan “kerugian pembuangan”.
Demikian pula silinder, katup-katup dan torak akan menjadi panas karena
komponen-komponen tersebut berhadapan langsung dengan gas panas yang
bertemperatur tinggi. Maka jika tidak didinginkan dengan baik,
komponen-komponen tersebut dapat mengalami kerusakan. Untuk hal tersebut di
atas dapat dipakai udara atau air sebagai media pendingin. Dari segi energi,
pendinginan merupakan kerugian pula, kerugian tersebut dinamakan “kerugian
pendinginan”. Disamping itu, sebagian dari kerja indikator menjadi kerugian
mekanis, yaitu kerugian gesekan yang diubah dalam bentuk kalor dan merupakan
beban pendinginan.
Di satu sistim, panas hasil
pembakaran bahan bakar di ruang bakar
dan panas yang berguna ditambah kerugian-kerugian di sisi yang lain,
merupakan suatu neraca keseimbangan sebagai berikut.
Tabel 5.1 Neraca Kalor pada
Daya Maksimum
|
Neraca Kalor (%)
|
Kerja efektif
Kerugian mekanis
Kerugian pendinginan
Kerugian pembuangan
|
30 ~ 45
11 ~ 4
25 ~ 11
34 ~ 40
|
Gambar di bawah
ini menunjukkan cara lain untuk menyatakan neraca kalor, yaitu dalam bentuk
diagram.

Gambar 5.15 Diagram Neraca Kalor
(Diagram Sunkey)
5.5.2 Daya Indikator (Daya pada Silinder)
Daya indikator adalah daya gas
pembakaran yang bekerja diatas torak atau daya yang bekerja dalam silinder.
Tekanan gas yang diambil dari harga P maksimum dan minimum disebut tekanan
rata-rata Pi Kg/cm2. Luas penampang torak x tekanan rata-ata.
Dari gambar neraca panas dapat
dilihat bahwa besarnya daya indikator sama dengan panas hasil pembakaran bahan
bakar dikurangi dengan kerugian panas yang terbawa bersama air pendingin dan
gas bekas.
Jadi daya indikator merupakan
panas hasil pembakaran bahan bakar dikurangi dengan kerugian panas air
pendingin dan kerugian panas gas bekas.
Rumusan daya pada silinder / Daya Indikator,
adalah :
Untuk
motor 2 langkah :
p/4 D2 x S x Pi x n x Z

60 x 75
Untuk motor 4 langkah :
p/4 D2
x S x Pi x n x Z

2 x 60 x 75
Keterangan :
Ti = Tenaga / Daya Indikator (HP)
D = Diameter silinder (cm)
S = Panjang langkah torak (m)
Pi = Tekanan rata-rata indikator (Kg/cm2)
n = Putaran motor tiap menit (Rpm)
Z = Jumlah silinder motor
Atau apabila kita menghitung daya
indikator (Ti) motor dengan satuan KW (Kilo Watt) maka formulasi yang digunakan
adalah :
Untuk motor 2 langkah :
Ti = 100 x Pi x p/4 D2 x S x n x Z
Untuk motor 4 langkah :
Ti = 50 x Pi x p/4 D2 x S x n x Z
Keterangan :
Ti = Tenaga / Daya Indikator (kW)
D = Diameter silinder (m)
S = Panjang langkah torak (m)
Pi = Tekanan rata-rata indikator (bar)
n = Putaran motor tiap menit (putaran tiap detik)
Z =
Jumlah silinder motor
5.5.3 Daya Efektif (Brake Horse Power) atau Daya pada Poros
Dengan adanya bagian-bagian yang
bergesekan waktu motor bekerja, maka disini akan timbul kerugian daya.
Daya indikator (Ti) dikurangi dengan kerugian karena gesekan-gesekan
akan menghasilkan daya efektif (Te).
Daya efektif atau daya pada poros
adalah tenaga yang akan menggerakkan poros motor.
Rumusan daya
pada poros / Daya Efektif, adalah :
Untuk
motor 2 langkah :
p/4 D2 x S x Pe x n x Z

60 x 75
Untuk motor 4 langkah :
p/4 D2 x S x Pe
x n x Z

2 x 60 x 75
Keterangan :
Te =
Tenaga / Daya Efektif (HP)
D =
Diameter silinder (cm)
S =
Panjang langkah torak (m)
Pe =
Tekanan rata-rata efektif (Kg/cm2)
n = Putaran motor tiap menit (Rpm)
Z = Jumlah silinder motor
Atau apabila kita menghitung daya
efektif (Te) motor dengan satuan kW (Kilo Watt) maka formulasi yang digunakan
adalah :
Untuk motor 2 langkah :
Te =
100 x Pe x p/4 D2 x S x n x Z
Untuk motor 4 langkah :
Te =
50 x Pe x p/4
D2 x S x n x Z
Keterangan :
Te = Tenaga /
Daya Efektif (kW)
D = Diameter silinder (m)
S =
Panjang langkah torak (m)
Pe =
Tekanan efektif rata-rata (bar)
n = Putaran motor tiap menit (putaran tiap detik)
Z =
Jumlah silinder motor
Untuk
memperbesar daya motor maka dapat dilakukan dengan bebarapa cara, yaitu :
a.
Menaikkan putaran motor (n)
b. Memperbesar bore / diameter silinder (D)
c. Memperpanjang stoke / langkah torak (S)
d.
Menambah silinder motor (Z)
e.
Menaikkan tekanan efektif rata-rata (Pe)
No. a sangat
sulit dicapai karena ada limitasi (batasan) dari kekuatan material dan teknik
pembuatan.
No. b, c dan d juga sulit
dilakukan karena jelas akan memperbesar ukuran motor. Ini berlawanan dengan
tuntutan zaman sekarang yang menghendaki motor dengan ukuran yang kecil tetapi
bertenaga besar.
Cara yang paling memungkinkan dan
efektif untuk menambah daya motor tambah menambah ukuran dan jumlah silinder,
langkah torak serta putaran motor adalah
dengan cara no. e yaitu menambah tekanan efektif rata-rata di dalam
silinder.
Cara ini dilakukan dengan
menaikkan jumlah berat udara yang dimasukkan ke dalam silinder motor pada saat
langkah pemasukan dan udara yang dimasukkan syaratnya harus bertekanan lebih
besar dari 1 atm. Untuk memperoleh tekanan udara pemasukan yang lebih besar
dari 1 atm maka diperlukan alat Bantu yang disebut dengan Super Charger.
Dengan berat udara yang lebih
tinggi berarti jumlah molekul udara bisa bertambah, sehingga jumlah bahan bakar
yang dapat dibakar bisa bertambah pula yang pada akhirnya akan menambah daya
motor tersebut. Salah satu Super
Charger yang terkenal adalah Turbo
Charger yaitu dengan memanfaatkan tenaga/panas gas buang motor.
Prinsip
kerja Turbo Charger adalah :
Proses langkah
pembuangan di dalam silinder motor dilakukan oleh torak (3) menyebabkan gas
asap hasil pembakaran terdorong keluar, dari katup buang melalui exhaust manifold (1) menekan ke suatu
roda turbin (6) sehingga menghasilkan putaran dan sebagian sisa pembakaran
keluar ke atmosfir (7).
Blower (5) yang dipasang seporos
dengan roda turbin ikut berputar sehingga menghasilkan tekanan hembusan, yang
menyebabkan terjadinya pemadatan udara masuk (4) dengan tekanan di atas 1 atm.
Selanjutnya udara yang bertekanan
disalurkan ke intake manifold (2), kemudian masuk ke dalam
silinder melalui katup masuk. Untuk itu motor diesel dilengkapi dengan Turbo Charger dengan tujuan untuk
memperbesar tenaga motor tanpa menambah terlalu banyak berat dan ukuran motor.
![]() |
Gambar 5.16 Cara Kerja
Turbo Charger
|
Sistem bahan bakar dari instalasi
motor diesel didefenisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk menangani
minyak bahan bakar dari titik diserahkannya ke instalasi sampai mencapai pengabut
bahan bakar.
Fungsi dari sistem penyemprotan
bahan bakar motor diesel adalah:
a. Mengalirkan bahan bakar dari
tangki harian sampai ke ruang pembakaran
b. Mengatur jumlah bahan bakar yang
disemprotkan
c.
Mengatur saat penyemprotan yang tepat
d.
Mengatur lamanya penyemprotan
e. Menekan bahan bakar dengan tekanan
tinggi (200-300 Kg/cm2)
f. Mengabutkan bahan bakar dan
mendistribusikan ke seluruh ruang pembakaran
Sistem penyemprotan bahan bakar
sangat vital pada suatu motor karena bahan bakar yang disemprotkan dengan sempurna
akan menghasilkan tenaga motor yang maksimal. Jadi kalau ada gangguan pada
sistem penyemprotan bahan bakar maka tenaga motor akan terganggu dan bahkan
dapat menyebabkan motor akan sanagt sulit untuk dijalankan. Juga dapat
menyebabkan kerusakan terhadap motor itu sendiri. Sistem penyemprotan bahan
bakar adalah jantungnya motor.
Pelumasan yaitu pemberian zat
pelumas diantara dua atau lebih permukaan benda yang bergerak saling bergesekan
sehingga terhindar gesekan langsung. Contoh bagian-bagian yang dilumasi
adalah :
a.
Antara torak dengan tabung silinder
b.
Antara poros dengan bantalan poros
c.
Antar roda gigi – roda gigi
Pada motor
bakar, untuk menyalurkan pelumas ke bagian-bagian motor terdapat 4 macam cara
yaitu :
a.
Pelumasan gravitasi
b.
Pelumasan cipratan (splash)
c.
Pelumasan tekan
d.
Pelumasan sirkulasi
Tujuan utama pelumasan adalah
untuk mengurangi tingkat keausan benda yang saling bergerak bergesekan dan
mengurangi panas yang berlebihan. Selain itu pelumasan juga berfungsi :
a. Mendinginkan permukaan motor yang
panas akibat dari gesekan
b.
Mengangkut kotoran
c.
Dapat mencegah terjadinya korosif pada bagian motor
d.
Mengurangi getaran akibat dari gesekan
e.
Menstabilkan temperatur
f. Menambah kerapatan antara ruangan
bagian motor yang bergesekan
Untuk melakukan fungsi-fungsi
diatas maka minyak pelumas harus memiliki sifat-sifat yang baik. Sifat-sifat
pelumas yang baik adalah :
a. Memiliki mutu/tingkat
pelumasan yang baik
b. Memiliki sifat pelekatan yang kuat
pada permukaan motor
c.
Memiliki kekentalan yang tepat
d. Memiliki tingkat perubahan kekentalan
yang kecil pada suatu perubahan temperatur
e. Tidak memiliki sifat korosif
(karat)
f.
Memiliki sifat penghantar panas yang baik
g.
Tidak mudah menguap
Pendinginan pada
motor bertujuan untuk mencegah terjadinya panas yang berlebihan pada bagian
motor, terutama disebabkan oleh panas pembakaran sehingga mengurangi tingkat
keausan bahan. Selain itu pendinginan juga berfungsi agar pelumasan motor dapat
terselenggara.
Media pendingin
yang biasa digunakan dalam sistem pendinginan motor adalah air (laut dan
tawar), udara, minyak pelumas dan zat cair lainnya. Bagian-bagian motor yang
perlu didinginkan adalah ruang di sekeliling silinder, kepala silinder, katup,
bantalan dan tempat-tempat yang menimbulkan panas dari gesekan. Sistem pendinginan motor terbagi
menjadi 2, yaitu : Sistem pendinginan langsung dan Sistem pendinginan tidak
langsung.
Sistem start adalah suatu sistem
yang memberikan tenaga awal terhadap motor untuk melakukan proses pembangkitan
daya sampai motor tersebut dapat hidup dari tenaganya sendiri.
Banyak cara yang digunakan untuk
menstart motor. Macam-macam cara atau metode menstart adalah : dengan tali,
dengan engkol, dengan motor starter dan dengan udara tekan.
Panas hasil pembakaran bahan bakar
di dalam silinder hanya sebagian saja yang diolah menjadi kerja efektif. Bagian
terbesar justru merupakan panas terbuang yang terakhir ini merupakan kerugian
yang tidak mungkin dihilangkan sama sekali.
Di satu sistim, panas hasil
pembakaran bahan bakar di ruang bakar
dan panas yang berguna ditambah kerugian-kerugian di sisi yang lain,
merupakan suatu neraca keseimbangan.
Daya indikator adalah daya gas
pembakaran yang bekerja diatas torak atau daya yang bekerja dalam silinder.
Tekanan gas yang diambil dari harga P maksimum dan minimum disebut tekanan
rata-rata Pi Kg/cm2.
Rumusan daya pada silinder / Daya
Indikator, adalah :
Untuk
motor 2 langkah :
p/4 D2 x S x Pi x n x Z

60 x 75
Untuk motor 4 langkah :
p/4 D2
x S x Pi x n x Z

2 x 60 x 75
Atau apabila kita menghitung daya
indikator (Ti) motor dengan satuan KW (Kilo Watt) maka formulasi yang digunakan
adalah :
Untuk motor 2 langkah :
Ti = 100 x Pi x p/4 D2 x S x n x Z
Untuk motor 4 langkah :
Ti = 50 x Pi x p/4 D2 x S x n x Z
Daya indikator (Ti) dikurangi dengan kerugian karena
gesekan-gesekan akan menghasilkan daya efektif (Te).
Daya efektif atau daya pada poros
adalah tenaga yang akan menggerakkan poros motor.
Rumusan daya
pada poros / Daya Efektif, adalah :
Untuk
motor 2 langkah :
p/4D2 x S x Pe x n x Z

60 x 75
Untuk motor 4 langkah :
p/4D2 x S x Pe x
n x Z

2 x 60 x 75
Atau
apabila kita menghitung daya efektif (Te) motor dengan satuan kW (Kilo Watt)
maka formulasi yang digunakan adalah :
Untuk motor 2 langkah :
Te = 100 x Pe x p/4 D2 x S x n x Z
Untuk motor 4 langkah :
Te =
50 x Pe x p/4
D2 x S x n x Z
|
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
3. Urut-urutan
yang benar mengenai sistem pengaliran bahan bakar yang benar, adalah :
a. Pompa
bahan bakar, pengabut, pompa injeksi, tangki, saringan
b. Pompa
injeksi, tangki, saringan, pompa bahan bakar, pengabut
c. Tangki,
pompa bahan bakar, saringan, pompa injeksi, pengabut
d. Saringan,
tangki, pompa bahan bakar, pengabut, pompa injeksi
2. Fungsi
dari penyemprotan bahan bakar motor diesel adalah seperti dibawah ini, kecuali
:
a. Mengalirkan
bahan bakar dari
tangki harian sampai ke ruang pembakaran
b.
Mengatur saat
penyemprotan yang tepat
c.
Mengatur lamanya
penyemprotan
d. Mencampur
bahan bakar dan udara sebelum masuk ke ruang pembakaran
3. Berapakah
tekanan bahan bakar yang harus dicapai oleh sistem penyemprotan bahan bakar,
untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang
pembakaran :
a.
50-100 Kg/cm2
b.
100-150 Kg/cm2
c.
150-200 Kg/cm2
d.
200-300 Kg/cm2
4.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang harus dilumasi oleh minyak
pelumas, kecuali :
a. Puli roda gila dengan puli pompa
b.
Torak dengan tabung silinder
c.
Poros dengan bantalan poros
d.
Antara roda
gigi-roda gigi
5.
Tujuan dari
pelumasan adalah :
i.
Supaya motor
berputar kencang
j. Mengurangi
keausan antar benda yang bergesekan
k.
Menghemat
pemakaian bahan bakar
l. Daya
yang dihasilkan motor menjadi lebih besar
6.
Yang dimaksud
dengan sistem pelumasan sump basah adalah
:
a. System
pelumasan yang memanfaatkan
karternya sebagai penampung minyak pelumas
b. Sistem
pelumasan yang tidak
memanfaatkan karternya sebagai penampung minyak pelumas
c. Sistem
pelumasan yang menggunakan
tangki tersendiri di luar motor tersebut untuk menampung minyak pelumas
d.
Sistem
pelumasan yang dilengkapi dengan sistem pendinginan air
7.
Media
pendinginan yang lazimnya digunakan untuk sistem pendinginan motor adalah,
kecuali :
a.
Coolant
b.
Air tawar
c.
Air laut
d.
Air es
i.
Urut-urutan
aliran air pendingin pada sistem pendinginan langsung adalah :
1.
Pompa , katup Kingston, saringan, L.O Cooler, motor
2.
Sea chest, katup Kingston,
saringan, pompa, L.O Cooler, motor
3.
Katup
Kingston, L.O Cooler, saringan, sea chest, pompa, motor
4.
Saringan,
pompa, L.O Cooler, katup Kingston, sea chest, motor
ii.
Peristiwa yang
terjadi pada instalasi pendinginan dimana air laut mendinginkan air tawar pada
system pendinginan tidak langsung dinamakan :
a.
Heat exchanger
b.
Hot and cool
c.
Conductor water
d.
Radiation
iii.
Dua
persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk start motor adalah :
a. Daya
motor yang besar dan sistem pelumasan yang baik
b. Sistem
pembakaran stabil dan pembuangan gas buang sempurna
c.
Kecepatan dan
cukup dan perbandingan kompresi yang tepat
d. Penggunaan
mesin bantu yang besar dan tenaga yang besar pula
iv.
Untuk start
motor dapat dilakukan dengan cara dibawah ini kecuali :
a. Memutar
roda gila dengan tongkat besi
b.
Engkol
c.
Motor starter
d.
Udara tekan
v.
Katup pada sistem start udara tekan yang
terletak pada kepala silinder adalah :
a.
Katup
pemeriksa
b.
Katup maneuver
c.
Katup
distribusi
d.
Katup start
vi.
Daya atau tenaga gas pembakaran yang bekerja diatas torak atau
daya yang bekerja dalam silinder dinamakan :
a.
Daya panas
b.
Daya total
c.
Daya indikator
d.
Daya efektif
vii.
daya atau tenaga yang akan menggerakkan poros motor, dinamakan :
a.
Daya indikator
b.
Daya efektif
c.
Daya total
d.
Daya panas
viii.
Alat yang bisa
menambah tekanan efektif rata-rata di dalam silinder dengan cara memanfatkan
tenaga/panas gas buang motor sehingga daya motor bertambah adalah :
a.
Kompresor
b.
Separator
c.
Turbo Charger
d.
Heat exchanger
B. Jawablah dengan
jelas, singkat dan tepat !
5. Jelaskan
fungsi sistem penyemprotan bahan bakar motor diesel !
6. Jelaskan
mengenai sistem pengaliran bahan bakar motor diesel dari mulai tangki
penyimpanan sampai bahan bakr terbakar di dalam ruang silinder ?
3. Sebut
dan jelaskan 4 cara pelumasan pada motor ?
4. Jelaskan
fungsi atau tujuan dari pelumasan dan untuk melakukan fungsi-fungsinya maka minyak
pelumas harus memiliki sifat-sifat yang bagaimana !
5. Gambar
dan jelaskan mengenai sistem pendinginan secara langsung untuk motor, yang biasa
terdapat pada kapal !
6. Jelaskan
keuntungan dan kerugian sistem pendinginan tidak langsung dibandingkan sistem
pendinginan langsung !
7. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan sistem start dan jelaskan mengenai dua persyaratan penting yang
harus dipenuhi untuk start !
8. Jelaskan cara-cara yang bisa
digunakan untuk menstart motor !
9.
Sebuah
motor diesel 4 langkah dilengkapi dengan 6 buah silinder. Diameter silinder
adalah 10 cm, nilai tekanan rata-rata indikatornya 6 kg/cm2.
Langkah torak 1,5 kali diameter silinder dan putarannya 2400 putaran per menit.
Berapa daya motor tersebut ?
10. Faktor-faktor
apa yang mempengaruhi daya motor ? Faktor apakah yang paling tepat untuk
ditingkatkan untuk memperbesar daya motor ?
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking